SuaraJogja.id - Pendarahan di saluran pencernaan umumnya ditandai dengan pendarahan pada dubur. Sebagian besar penyebab pendarahan dubur memang wasir, tetapi buang air besar (BAB) berdarah tetap perlu diwaspadai dan ditangani lebih lanjut untuk menemukan penyebab dan solusi yang tepat.
Pendarahan dubur bisa disebabkan oleh kondisi kanker atau prakanker, di mana polip prakanker berada di dekat ujung usus besar (usus besar) dan dapat meniru perdarahan dari wasir.
Oleh sebab itu, kita perlu mengenali tentang perbedaan antara wasir dan kanker usus besar.
Wasir
Gejala seseorang yang mengalami wasir yakni pendarahan dari dubur dapat disertai pembengkakan, nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah anus, bahkan bisa ada rasa gatal atau iritasi di daerah anus.
Baca Juga: Selalu Alami Pendarahan setelah Berhubungan Seks, Apakah Perlu Khawatir?
Kemudian, wasir yang berupa tonjolan mungkin bisa diraba di dalam anus, sedangkan wasir yang menonjol melalui rektum dapat secara spontan kembali masuk ke posisi semula di dalam rektum serta mengejan saat buang air besar dengan buang air besar yang sering.
Kanker Usus Besar
Sementara itu, seseorang yang mengalami kanker usus besar memiliki gejala seperti perdarahan dari dubur, jarang ditemukan rasa nyeri di daerah anus, kotoran disertai lendir dan noda darah.
Kemudian, polip atau massa di dalam anus ditemukan saat pemeriksaan oleh dokter spesialis, Tidak ada massa atau benjolan yang menonjol keluar serta sering buang air besar namun terasa buang air besar tidak tuntas.
Berdasarkan data WHO tahun 2020, kanker usus besar adalah kanker terbanyak keempat di Indonesia, setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Abdul Aziz Rani, menjelaskan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena kanker usus umumnya tidak memiliki gejala pada stadium awal, sehingga seseorang lebih sulit mendeteksinya.
Baca Juga: Bukan Hanya Pendarahan, Ini 4 Fase Menstruasi yang Dialami Perempuan
Hal inilah yang menyebabkan banyak pasien yang baru menyadari penyakit ini di stadium lanjut. Oleh karena itu, Abdul mengimbau agar masyarakat dapat melakukan deteksi dini kanker usus besar agar penanganan pun dapat dilakukan lebih awal.
Berita Terkait
-
Riwayat Penyakit Titiek Puspa: Pingsan Saat Syuting, Jalani Operasi, dan Wafat di Usia 87 Tahun
-
Bahaya dan Penyebab Pendarahan Otak, Dialami Titiek Puspa Saat Kritis hingga Meninggal Dunia!
-
Mengenal Kolonoskopi: Langkah Awal yang Menyelamatkan Nyawa dari Kanker Usus Besar
-
3 Metode Skrining untuk Deteksi Kanker Usus Besar
-
Cara Cegah Kanker Usus Besar, Kenali 3 Metode Skrining Ini
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja