SuaraJogja.id - Kedatangan para pembalap MotoGP yang bakal berlaga di Sirkuit Mandalika mendapat sambutan meriah dari masyarakat Indonesia. Atensi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun ikut tersita.
Lewat Instagram, Ridwan Kamil mengunggah video iring-iringan pembalap MotoGP Mandalika tersebut, Rabu (16/3/2022). Namun, seperti unggahan sebelum-sebelumnya, ada kesan kocak pada video Ridwan Kamil.
Video tersebut diawali dengan detik-detik para pembalap MotoGP melintasi jalanan Jakarta sambil menyalami massa yang berderet-deret di tepi jalan.
Kondisi jalan sangat ramai dalam video itu. Tampak senyuman semringah masyarakat Indonesia menyambut para pembalap internasional tersebut, yang menunggangi sepeda motor serta seragam tim mereka sambil melambaikan tangan.
Untuk video tersebut, Ridwan Kamil menyertakan keterangan berisi harapan untuk periwisata Indonesia, khususnya lewat bidang olahraga.
"Selamat datang para pembalap MotoGP di Indonesia. Semoga sukses di Sirkuit Mandalika dan membangkitkan kembali pariwisata Indonesia melalui sport tourism," tulis Ridwan Kamil.
Di potongan video selanjutnya, gubernur dua periode itu menunjukkan sejumlah pembalap pula, yang sedang beraksi di sebuah jalan yang sepi. Namun, ada yang berbeda dengan para pembalap itu.
Tak pakai kendaraan, seragam, dan helm seperti pembalap MotoGP, mereka justru mengendarai sepeda motor biasa yang dipasangi kerangka berkeranjang di jok belakang.
Rupanya, kata Ridwan Kamil, mereka adalah tukang sayur yang melakukan balapan "dengan kearifan lokal". Ia pun menantang para pembalap MotoGP beradu kecepatan dengan para tukang sayur itu.
Baca Juga: Segera Berlangsung, Ini Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2022 Seri Kedua Musim Ini
"Sesekali lawan juga para tukang sayur Indonesia, yang jika sudah beres jualan sayur, suka balapan di sirkuit dengan kearifan lokal. Hatur nuhuhn. Sumber video @buburayamracer, YT/Sekretariat Presiden, MotoGP, dan YT/pundenrejo," tutupnya.
Seketika kolom komentar video unggahan Ridwan Kamil itu diserbu respons kocak warganet. Mereka terhubur dengan lawak orang nomor satu di Jabar itu.
"Ending-nya lokal sekali," komentar seorang netizen.
"Wkwkwk keren tukang sayurnya, Pak," tulis warganet lainnya.
Ada juga yang bertanya, "Eta [itu] tukang sayur finish-na di mana, Pak?"
Para pembalap MotoGP telah tiba di Indonesia. Rabu (16/3/2022) siang ini. Para pembalap berkeliling mengendarai sepeda motor di sekitar Jalan Istana Merdeka, Jakarta.
Berita Terkait
-
Segera Berlangsung, Ini Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2022 Seri Kedua Musim Ini
-
Remaja Gunungkidul Pose Bareng Jokowi dan Pembalap MotoGP, Sepak Terjangnya Dipuji Bak Marc Marquez
-
Buruan! Tiket Nonton Sesi Latihan dan Kualifikasi MotoGP Mandalika Masih Tersedia, Belum Sold Out
-
Di Kala Driver Ojol Turut Ramaikan Parade Pembalap MotorGP Dekat Istana Jakarta
-
Jokowi Kena Sindiran Telak Pegiat Media Sosial, Nicho Silalahi: Ketololan yang Dipertontonkan
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa