SuaraJogja.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY, melalui Sub Direktorat IV berhasil mengungkap tindak pidana perdagangan orang (TPPO) untuk dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Satu tersangka berinisial MR (27) warga Kalasan, Sleman yang masih berstatus mahasiswa juga turut diamankan dalam peristiwa tersebut.
"Tanggal 2 Februari 2022 kita mengamankan tindak pidana perdagangan orang, prostitusi di salah satu hotel. Ada dua kejadian di kamar yang berbeda," kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis (17/3/2022).
Yuli menjelaskan modus singkat peristiwa ini berawal saat tersangka MR yang diketahui berperan sebagai mucikari dalam hal ini telah menyiapkan dua orang perempuan untuk digunakan untuk memuaskan nafsu seksual seseorang. Polda DIY dari subdit IV Ditreskrimum yang mendapatkan informasi itu kemudian melaksanakan pengecekan di salah satu hotel di kawasan Depok, Sleman.
Benar saja, saat dilakukan pengecekan didapati tersangka bersama dua korban yang tengah dipekerjakan saat itu. Mereka ditemukan saat berada di dalam dua kamar yang berbeda.
Baca Juga: Tergiur Ditawari Kerja Jaga Butik di Serang, Gadis 17 Tahun Asal Cilegon Dijadikan PSK di Pekanbaru
"Jadi tindak pidana ini adalah perekrutan eksploitasi seseorang untuk dijadikan pelacur atau mempermudah orang lain melakukan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain dan menjadikannya sebagai pencaharian atau mengambil keuntungan dari pelacuran wanita tersebut," ungkapnya.
Selain tersangka, polisi juga turut menyita sejumlah barang bukti di TKP. Di antaranya sejumlah kondom baik yang sudah terpakai ataupun yang belum, handphone, tisu bekas, uang tunai Rp2 juta dan Rp1,5 juta, sprei hingga 2 buah kunci kamar dimana peristiwa tersebut terjadi.
Yuli menyampaikan bahwa tersangka memanfaatkan media sosial untuk mencari pelanggannya. Masing-masing korban pun dijual dengan tarif yang bervariasi mulai dari Rp1,5 hingga Rp2,5 juta.
"Semua yang mengatur tersangka. Nah dari peristiwa ini si germo atau penyelenggaranya (tersangka) itu mendapatkan uang Rp2,5 juta dari dua tempat dilaksanakannya eksekusi itu," jelasnya.
Disebutkan Yuli, kedua perempuan yang dijual oleh tersangka diketahui merupakan temannya sendiri. Satu korban masih berstatus mahasiswa dan satu korban lain tidak bekerja.
Baca Juga: Erwinay Rudi, Transpuan Penyuntik Silikon yang Tewaskan PSK di Hotel Tamansari Dibayar Rp 4 Juta
"Jadi sebenarnya dua orang perempuan ini tidak semata-mata menjadi PSK. Tetapi yang bersangkutan juga bersahabatan dengan tersangka. Jadi mereka sudah saling kenal dan saling membutuhkan sehingga terjadi transaksi seperti itu," paparnya.
Berita Terkait
-
Teman Mabuk hingga Penjual Miras Ikut Diperiksa Polisi, Pemicu Tewasnya Mahasiswa UKI Tersingkap?
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Mahasiswa UKI Tewas usai Pesta Miras di Kampus, Legislator PDIP: Gak Zaman Lagi 'Main' Pakai Otot
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal