SuaraJogja.id - Pada Jumat, 1 April mendatang, Malaysia akan membuka perbatasan internasional. Pemerintah Malaysia menyetakan dengan tegas siap membuka perbatasan tersebut bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah lengkap melakukan vaksinasi Covid-19.
"Terkait dengan ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF), Malaysia akan memasuki fase ‘transisi ke endemi’ sebagai exit strategy," ujar Menteri Ekonomi dan Perdagangan Internasional Malaysia Mohamed Azmin Ali saat pertemuan virtual Retreat Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-28, Kamis.
Dia mengatakan, Malaysia akan membuka perbatasan internasional bagi pengunjung yang telah divaksinasi lengkap untuk mempercepat proses transisi ke endemi.
"Mereka tidak lagi dikarantina, tetapi hanya akan diminta menjalani protokol tes COVID-19 sebelum keberangkatan dan setelah kedatangan," katanya.
Pada pertemuan tersebut para menteri ekonomi berhasil memetakan Rencana Kerja ekonomi ASEAN untuk 2022, terutama pengesahan ASEAN Priority Economic Deliverables (PEDs) 2022, sebagaimana diusulkan di bawah keketuaan Kamboja.
Menteri Ekonomi ASEAN juga meluncurkan Negosiasi Peningkatan Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) yang sangat penting untuk memperkuat perdagangan intra regional dan mempromosikan kawasan yang lebih terhubung, inklusif, tangguh, dan kompetitif.
Azmin Ali menyatakan komitmen Malaysia untuk berpartisipasi aktif dalam proses peningkatan untuk mencapai resolusi awal negosiasi.
Menggarisbawahi pentingnya kolaborasi swasta-publik selama negosiasi, para menteri juga menekankan perlunya memastikan keterlibatan holistik dan inklusif, sehingga semua masalah valid yang diangkat oleh pemangku kepentingan sepenuhnya ditangani dan diselesaikan.
Para menteri juga sepakat untuk memperpanjang nota kesepahaman tentang Penerapan Non-Tariff Measures on Essential Goods hingga 2024 dan untuk memperluas daftar barang-barang penting yang ada saat ini sambil menekankan pentingnya melakukan studi mendalam tentang dampak pada arus perdagangan barang-barang penting.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Ungkap Situasi Pandemi dan Endemi Hanya Beda Nama, Virusnya Tetap Ada
Pada revitalisasi ekonomi serta penyegaran perdagangan regional, para menteri sepakat dalam menyatakan komitmen untuk mengimplementasikan PEDs termasuk Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN – Australia - Selandia Baru (AANZFTA), Kerangka Kerja untuk Mempromosikan Pertumbuhan Startup Digital Ekosistem dan Kebijakan tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perempuan.
Tentang perempuan, Azmin menekankan pentingnya peran perempuan, mengingat potensi penuh dari kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi kawasan masih belum dimanfaatkan dan menyerukan pemberdayaan ekonomi perempuan yang lebih besar dan partisipasi mereka yang lebih besar dalam usaha komersial dan bisnis.
Para Menteri Ekonomi ASEAN juga melanjutkan keterlibatan aktif mereka dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dengan fokus utama pada keharusan peremajaan sektor pariwisata dan penerbangan, membantu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan merangkul ekonomi digital. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Menkes Budi Gunadi Ungkap Situasi Pandemi dan Endemi Hanya Beda Nama, Virusnya Tetap Ada
-
Tertangkap Basah, Kapal Ikan Bawa Sabu Seberat 22.249 Kg dari Malaysia ke Palembang Digagalkan di Batam
-
Rekan Saddil Ramdani Tolak Panggilan Timnas Malaysia, Ini Reaksi Kim Pan-gon
-
Perbatasan Dibuka Lebih Awal, Selandia Baru Bolehkan Pelancong dari Luar Negeri Masuk Mulai April 2022
-
Geger! Sumpit Disebut Haram untuk Muslim, Banjir Kecaman
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Waspada, Hujan Lebat, Angin Kencang, Hingga Hujan Es Ancam DIY Mulai Oktober 2025
-
Maxride di Yogyakarta Makin Merajalela: Dishub Saling Lempar Tanggung Jawab
-
Korupsi Dana Hibah Pariwisata di Sleman: ARPI Desak Kejaksaan Usut Tuntas hingga Akar-Akarnya
-
Perdana Arie Veriasa Ditangkap Polda DIY, BEM KM UNY Tuntut Pembebasan, Ini Alasannya
-
Dulu Terjerat JI, Kini Keliling Jualan Mi Ayam: Perjalanan Penuh Lika-Liku Warjono Mencari Jalan Lurus