SuaraJogja.id - Pemerintah telah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Kebijakan itu lantas berdampak pada melambungnya harga minyak goreng kemasan di berbagai daerah.
Kenaikan harga minyak goreng kemasan itu dirasakan Bayu (32) seorang pedagang gorengan yang ada di Jl. Palagan Tentara Pelajar No.19, Karang Moko, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Kenaikan harga yang memang cukup terasa itu terjadi sejak aturan pencabutan HET diterapkan.
"Iya naik sekarang. Kemarin itu beli (minyak goreng kemasan) 2 liter sampai Rp50 ribu," kata Bayu ditemui awak media, Jumat (18/3/2022).
Bayu menyebut bahwa harga minyak sekarang tidak menentu. Terlebih beberapa hari terakhir yang setiap hari justru malah dirasakan semakin naik harganya.
Baca Juga: Angin Kencang Sapu Wilayah Sleman, Sebanyak 15 Rumah dan Jaringan Listrik Rusak
Padahal untuk terus bisa berdagang gorengan, setidaknya ia membutuhkan 10 liter minyak goreng setiap harinya. Namun jika memang pesanan sedang ramai kebutuhan bisa mencapai 15 liter per hari.
"Sehari paling tidak butuh 10 liter paling kalau ramai bisa 15 liter. Sekarang itu enggak menentu, ini semakin hari semakin naik aja harganya. Biasanya kemarin itu 2 liter itu Rp28 ribu sekarang naik jauh 2 liter Rp50 ribu, parah sih. Kalau dulu mah Rp50 ribu dapat 4 liter sekarang ya cuma 2 liter," ungkapnya.
Walaupun memang di sisi lain, kata Bayu, semenjak pencabutan aturan HET minyak goreng kemasan tersebut dari pemerintah pusat ketersediaan di pasaran semakin terjaga. Dalam artian stok minyak goreng tidak lagi susah untuk didapatkan di toko-toko atau pasar.
"Sebelum Rp14 ribu dicabut ini ya susah juga sih sempet nyarinya. Tetep ada cuma ya belinya dibatasin. Kemarin ke toko itu mau beli dibatasi cuma boleh satu orang satu doang minyaknya," tuturnya.
Pembatasan pembelian minyak goreng di toko itu tidak dipungkiri sempat menyulitkan Bayu untuk berdagang. Bahkan ia harus menyiasati dengan bergantian membeli bersama keluarganya.
"Terus akhirnya ya biasa giliran belinya sama keluarga. Gantian gitu, kalau enggak kayak gitu nggak bisa jualan. Ya bolak-balik. Stok ada sih sekarang cuma ya itu harganya mahal. Semenjak dicabut terus sekarang banyak, cuma harganya naik," urainya.
Bayu yang berjualan gorengan sejak 2004 bersama kakaknya itu menyediakan berbagai macam jenis cemilan di antaranya tahu, tempe hingga bakwan. Ia biasa berjualan mulai dari pukul 06.00 pagi hingga 14.00-15.00 siang.
Ia mengaku belum akan menaikkan harga gorengannya. Namun jika harga minyak goreng masih terus melambung tinggi pihaknya akan mempertimbangkan hal tersebut.
"Ya cuma bisa berharap sih biar normal lagi aja, baik untuk carinya enggak susah dan harganya juga nggak naik banget," tandasnya.
Senada seorang pegawai warmindo Aan (28) mengaku selama ini lebih memanfaatkan minyak goreng curah untuk memenuhi kebutuhan di warungnya. Walaupun begitu, minyak goreng curah pun juga diakui tidak luput dari kenaikan harga.
"Biasanya pakai minyak curah. Naik juga sekarang. Curah ada terus cuma harganya naik. Biasanya mah Rp18 ribu sekarang Rp21 ribu, ya mahal itu sih," tuturnya.
Ia mengaku belum merasakan mengetahui terkait rencana pemerintah yang akan menerapkan HET untuk minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu.
"Enggak tau sih, belum Rp14 ribu, masih Rp21 ribu ini tadi beli. Kemasan aja juga naik kan sekarang jadi Rp24 ribu apa ya. Naik semua deh pokoknya," tutupnya sambil terkekeh.
Diketahui, pemerintah mengubah skema penetapan harga minyak goreng curah maupun kemasan. Terbaru, hanya minyak goreng curah saja yang ditetapkan harga eceran tertinggi (HET).
Sementara itu minyak goreng kemasan akan diserahkan produsen untuk penetapan harganya. Artinya, produsen bebas menetapkan harga minyak goreng kemasan yang dijual ke masyarakat.
Berita Terkait
-
Kilas Balik Kematian Tragis Nia Kurnia Sari Penjual Gorengan: Kisahnya Bakal Digarap Jadi Film
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
-
Pecah Telur di Kandang Persis Solo, Danilo Alves Berharap Terbukanya Pesta Gol
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Menangi Derby Jateng, Persis Solo Semakin Merana
-
Hasil Persis Solo vs PSS Sleman di BRI Liga 1: Super Elja Menang 2-0
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar