SuaraJogja.id - Peredaran ganja di wilayah Jogja disebut terjadi juga di klaster atau sektor asrama mahasiswa dan indekos. Sejak 2021 hingga 21 Maret 2022, sedikitnya enam kasus yang ditangani oleh BNNP DIY.
"Perlu diketahui bahwa kasus peredaran ganja ini juga terjadi di asrama mahasiswa. Kami sangat menyayangkan sekali dengan peristiwa ini karena masih didapati dan terakhir ada 6 kasus yang kita tangani," kata Kepala BNNP DIY, Andi Fairan di sela konferensi pers, Selasa (22/3/2022).
Ia mengatakan pada 2021 lalu terdapat 3 kasus dengan TKP asrama mahasiswa. Sementara di 2022 hingga Maret ini terdapat 3 kasus.
"Ini yang patut kami waspadai karena peredaran ganja dilakukan hingga ke asrama mahasiswa. Kami juga akan mengetatkan pengawasan ke lokasi kos hingga asrama mahasiswa ini," katanya.
Baca Juga: Arab Saudi Persiapkan Kedatangan Jemaah Haji, Pemkot Jogja Fokus Beri Calon Jemaah Vaksin Meningitis
Andi tak menampik bahwa selama ini kasus peredaran narkoba dan obat terlarang bisa terjadi di lingkungan yang seperti tempat mahasiswa tinggal. Karena berkaitan juga dengan pendidikan BNNP juga telah berkoordinasi dengan LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta.
"Kita juga sebelumnya meminta agar setiap kampus dan universitas ini memiliki satgas anti narkoba. Tugasnya adalah memberi pengetahuan akan bahayanya jenis narkoba jika dikonsumsi," kata dia.
Andi melanjutkan hingga pekan keempat Maret 2022 ini, terdapat 11 kasus peredaran narkoba yang diungkap. Sebanyak 16 tersangka diamankan selama 3 bulan ini.
Barang bukti terbanyak yang diamankan adalah narkotika jenis sabu. Dimana selama tiga bulan ini ada tujuh kasus yang diungkap BNNP DIY.
Sementara jenis barang bukti terbanyak kedua adalah ganja dengan 3 kasus. Dan terakhir adalah jenis tembakau gorila.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Selasa 22 Maret 2022: Malam Hujan Ringan
"Jumlah yang kita amankan 1 kasus," Kata dia
Ia mengaku akan terus memerangi pengedar narkoba di Jogja. Andi mengatakan pihaknya tengah mendorong Jogja bebas narkoba, maka dari itu setiap sektor dan masyarakat harus mendukung wacana ini ke depan.
"Kami tegaskan kembali agar masyarakat terutama adik-adik mahasiswa ini memahami betul dampak negatif dari narkoba. Kita memiliki program Jogja bebas dari narkoba, dan memang perlu dukungan serta waktu. Namun jika sejak muda paham dengan bahayanya narkoba ini masyarakat di Jogja sedikitnya bisa mengurangi peredaran narkoba serta obat-obatan terlarang," katanya.
Berita Terkait
-
Berkedok Terima Pakaian Thrifting, Mahasiswa Jogja Asal Aceh Kedapatan Jual Ganja
-
Nah Kacau! Pemuda Jakarta Terciduk Bawa Ganja Saat Nonton MotoGP, Saat Digeledah Simpan Kertas Rokok Red Smoking
-
Roby Geisha Pakai Ganja karena Stres Banyak Pikiran
-
Plus Barang Bukti Ganja, Gitaris Band Berinisial R Tertangkap Polisi
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
- Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit