SuaraJogja.id - Pembicaraan lebih lanjut akan dilakukan Presiden AS Joe Biden dengan para pemimpin Eropa tentang rencana menjatuhkan sanksi-sanksi baru pada Rusia. Ia berangkat ke Brussels pada Rabu (23/3/2022) hari ini untuk pembahasan tersebut.
Biden akan meninggalkan Gedung Putih di Washington pada 08.40 waktu setempat (19.40 WIB).
Selain bertemu dengan pemimpin NATO dan Eropa, Biden dijadwalkan akan mengunjungi Warsawa untuk berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Dua sumber yang memahami situasi itu mengatakan Biden berencana menjatuhkan sanksi pada anggota-anggota Duma (parlemen Rusia) sebagai balasan atas invasi Rusia di Ukraina. Sanksi tersebut diperkirakan akan diumumkan pada Kamis.
Baca Juga: Dampak Invasi Militer ke Ukraina, 78 Pesawat Rusia DIsita di Luar Negeri
Wall Street Journal mengatakan 300 anggota Duma terancam dijatuhi sanksi.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan "belum ada keputusan yang diambil tentang siapa saja yang akan dikenai sanksi dan berapa orang".
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan Biden pada Kamis akan menghadiri pertemuan puncak darurat NATO, bertemu dengan pimpinan G7 dan berpidato di depan 27 pemimpin Uni Eropa dalam sidang Dewan Eropa.
Biden akan berkoordinasi tentang bantuan militer berikutnya bagi Ukraina, kata Sullivan.
Terkait sanksi baru buat Rusia, Biden akan bekerja sama dengan sekutu-sekutu AS untuk memperketat sanksi saat ini guna "menindak pengelakan dan memastikan penegakan (sanksi) yang kuat," kata dia.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Dibandingkan dengan Kisah Daud dan Goliat
Biden telah berjanji untuk tak terlibat secara langsung dalam konflik dengan Rusia, namun bertekad bahwa Amerika Serikat akan membela seluruh wilayah NATO.
Dia telah mengerahkan lebih banyak tentara AS di sayap timur wilayah NATO untuk meyakinkan para sekutunya di kawasan itu.
Dalam kunjungan ke Polandia, Biden akan menengok pasukan AS dan bertemu dengan sejumlah pakar yang terlibat dalam respons kemanusiaan untuk membantu ratusan ribu warga Ukraina yang meninggalkan negara itu. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Israel Terima 1.800 Bom MK-84 dari AS: Apa Dampaknya bagi Gaza?
-
Contoh Joe Biden, Yusril Tegaskan Presiden Prabowo Bisa Beri Amnesti Hingga Akhir Masa Jabatan
-
Trump Cabut Akses Intelijen Biden: Dia Tak Perlu Informasi Rahasia!
-
Dibales, Trump Segera Cabut Akses Joe Biden ke Informasi Rahasia
-
Trump Ancam Lenyapkan Iran Jika Dirinya Diusik: Tidak Akan ada yang Tersisa!
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga