SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menyebut ada peningkatan minat masyarakat untuk mendapat vaksin booster atau vaksin dosis ketiga. Hal itu menyusul dengan rencana pemerintah mensyaratkan mudik harus sudah tervaksin booster.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu menjelaskan sebanyak 150 dosis vaksin booster yang dibuka di website JSS langsung habis dalam 2 hari.
"Senin itu kita buka, awalnya memang beberapa saja yang mendaftar. Nah selasa malam itu kuota 150 sudah penuh. Mungkin juga karena vaksin booster ini jadi syarat warga yang akan mudik," kata Endang ditemui wartawan saat distribusi vaksin booster di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (23/3/2022).
Endang melanjutkan bahwa pelaksanaan vaksin booster di Balai Kota Yogyakarta terus dilakukan. Pihaknya akan membuka pendaftaran lagi sebanyak 150 orang untuk dilakukan pada Kamis (24/3/2022).
Baca Juga: Mantan Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara Ikut Vaksinasi Booster di Lapas Bandar Lampung
Sesuai rencana Dinkes sebelumnya, vaksinasi booster ini akan digiatkan dan Balai Kota menjadi salah satu lokasinya.
"Besok juga 150 orang. Jadi pendaftaran kita buka di JSS. Ini untuk warga umum jadi tidak hanya warga Jogja saja," kata dia.
Dinkes juga akan membuka vaksinasi booster saat bulan puasa Ramadan nanti. Sehingga capaian vaksin untuk booster bisa bertambah, mengingat jumlah capaiannya baru sekitar 43,69 persen.
Terpisah Kepala Dinkes Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menjelaskan bahwa peminat vaksin booster sebelumnya masih sedikit. Meski waktu intervalnya sudah diubah menjadi 3 bulan, peminatnya tak banyak.
"Kemarin itu kan di XT Square kita siapkan sampai 1.200 dosis untuk booster warga. Tapi yang mendaftar masih sedikit. Kadang itu tidak habis dan tersisa," kata dia.
Baca Juga: Napi Lapas Bandar Lampung Dapat Suntikan Vaksin Booster
Emma tak menampik bahwa percepatan vaksin booster ini juga penting. Pasalnya jika jumlahnya terus bertambah bisa menjadi pertimbangan untuk segera mengubah status pandemi menjadi endemi Covid-19.
Berita Terkait
-
Kasusnya Dikhawatirkan Naik Saat Musim Mudik, PAPDI Sarankan Prokes Dan Vaksin Booster Covid-19
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Mumpung Masih Gratis, Jubir Covid-19 Minta Masyarakat Segera Vaksin Booster Kedua
-
Jangan Lupa!! Syarat Mudik Naik Kereta Api Harus Vaksin Booster
-
Kasus Covid-19 Terus Melandi, Ahli Sarankan Masyarakat Tetap Vaksin Booster 2 Untuk Mudik, Kenapa?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan