SuaraJogja.id - Paus Fransiskus pada Rabu mengatakan membeli lebih banyak senjata bukanlah solusi untuk mengakhiri setiap konflik, termasuk perang di Ukraina.
Dia juga mengatakan perang di Ukraina memperlihatkan betapa umat manusia melampiaskan insting aneh untuk "menghancurkan diri sendiri".
Fransiskus meminta para peserta audiensi umum mingguannya untuk mengenang semua korban perang yang tewas, termasuk serdadu yang gugur dari kedua pihak, yang terluka, mereka yang kehilangan tempat tinggal dan para pengungsi.
"Semoga Tuhan memberi kekuatan yang membuat kita memahami bahwa perang adalah kekalahan umat manusia, bahwa kita harus mengalahkan semua yang mencetuskan perang…," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kutuk Perang di Ukraina, Paus Fransiskus: Atas Nama Tuhan, Hentikan Pembantaian Ini!
"(Berperang) adalah kebutuhan yang menghancurkan kita," kata Fransiskus, seraya memohon kepada Tuhan agar membebaskan kita dari 'kebutuhan' untuk menghancurkan diri sendiri".
Fransiskus telah beberapa kali mengutuk keras perang tersebut, namun dia mengecam Rusia hanya secara implisit dan tidak menyebutnya dengan nama.
Dia hanya memakai beberapa istilah, seperti agresi yang tak bisa dibenarkan, pembantaian dan kekejian.
Moskow menyebut invasinya di Ukraina sejak 24 Februari sebagai "operasi militer khusus" dan Fransiskus telah menolak istilah itu.
"Mari kita berdoa agar mereka yang berkuasa memahami bahwa membeli senjata dan membuat senjata bukan solusi dari masalah itu," kata dia pada Rabu.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tegas Kecam Kekerasan Perang di Ukraina: Hentikan Pembantaian Ini!
"Solusinya adalah bekerja bersama-sama demi perdamaian, seperti Injil katakan, untuk mengubah senjata menjadi instrumen perdamaian."
Fransiskus pernah mengatakan dana yang dihabiskan untuk senjata seharusnya dialihkan ke kepentingan lain, seperti melawan kelaparan atau mengembangkan dan menyebarkan vaksin.
Dia juga telah menyerukan larangan senjata nuklir dan mengatakan bahwa dengan memilikinya saja merupakan perbuatan yang tidak bermoral.
Berita Terkait
-
Tutup 2 Tahun, Rusia Buka Lagi Layanan Visa bagi Pelaku Perjalanan dari Indonesia
-
Duta Besar Rusia: Presiden Vladimir Putin Ingin Berkunjung ke Bali
-
Rusia Sebut Militer AS dan Ukraina Hendak Gunakan Burung sebagai Senjata Penularan Massal
-
Berangkat ke Brussels Hari Ini, Joe Biden Bakal Bahas Sanksi Baru untuk Rusia
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip