SuaraJogja.id - Ketenaran Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara sang pawang hujan MotoGP Mandalika membuat banyak orang makin penasaran padanya. Bahkan tokoh jurnalisme senior Karni Ilyas mengundangnya untuk mengobrol di salah satu program YouTube Karni Ilyas Club, yang videonya diunggah pada Rabu (23/3/2022).
Mbak Rara menceritakan banyak hal pada Karni Ilyas, termasuk masa kecilnya, pantangan, cara kerja, hingga pemasukannya selama menjadi pawang hujan.
Saat ditanya soal bayaran yang diterima selama 21 hari menjalani tugasnya sebagai pawang hujan MotoGP Mandalika, Mbak Rara menunjukkan layar ponselnya pada Karni Ilyas.
"Rp105 juta. Enggak, 105 belumlah. Kalau udah Rp105 miliar, baru tinggi itu," ucap Karni Ilyas.
"Oh iya, bener, tapi kalau untuk fasilitas semua free," sahut Mbak Rara.
Perempuan yang lahir di Papua dan besar di Jogja ini juga mengungkapkan, seorang pawang hujan memiliki banyak pantangan karena harus menyatu dengan alam. Itu juga yang menjadi alasan janda anak satu ini memilih untuk tetap sendiri.
"Jadi kawinnya sama alam dong?" tanya Karni Ilyas dan diiyakan oleh Mbak Rara.
Sambil bergurau, Mbak Rara menyahut, "Yang penting ATM-nya isi, Pak."
Keduanya pun terbahak-bahak, dan Mbak Rara kemudian memberi tahu bahwa saat ini ia juga telah mendapat proyek pekerjaan dengan PT WIKA.
Baca Juga: Mbak Rara Dilanda Rindu MotoGP, Cerita Partner Muslim Bantu Siapkan Sesajen Pawang Hujan
"Kerja apa itu?" tanya Karni Ilyas.
"Sama, jadi pawang hujan aspal," jawab Mbak Rara. "Dua bulan, Pak ini, Pak, lumayan Pak, lebih gede daripada yang ini [MotoGP Mandalika], Pak."
Spontan, Karni Ilyas menyarankan supaya Mbak Rara menaikkan tarifnya sebagai pawang hujan.
"Saya kira abis habis ini tarif perlu dinaikkan," kata pemandu program televisi Indonesia Lawyers Club ini.
Terbata-bata, Mbak Rara, menjawab, "Ya, boleh sih, Pak."
Ia lalu tertawa terbahak-bahak sampai menghentakkan kakinya dan memukul-mukul singing bowl di tangannya.
Berita Terkait
-
Mbak Rara Dilanda Rindu MotoGP, Cerita Partner Muslim Bantu Siapkan Sesajen Pawang Hujan
-
Soal Ribut Aksi Pawang Hujang MotoGP Mandalika, Gus Miftah: Sah-sah Saja Selagi Tak Mengandung Kesyirikan
-
Meski Penuh Debat, Pawang Hujan Sirkuit Mandalika Mbak Rara Kini Terkenal Lewat Anime
-
Nggak Ada Habisnya! Bukan Cuma Netizen, Aksi Rara Pawang Hujan Mandalika Sampai Bikin Ustaz Beda Pendapat
-
Gercep! Buntut Blak-blakan soal Gaji, Stafsus Sri Mulyani Ingatkan Rara Pawang Hujan Kena Pajak
Terpopuler
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? Ini Fakta Surat Pengunduran Diri Viral dari Demonstran!
Pilihan
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
Terkini
-
Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan
-
Makan Bergizi Gratis Distop Sementara buntut Keracunan Massal di Sleman, Sampel Makanan Diuji Lab
-
Sri Mulyani "Suntik Mati" Pembangunan DIY? Dana Keistimewaan Dipangkas, Visi Membangun dari Pinggiran Terancam
-
Update Kasus Mbah Tupon: Polda DIY Serahkan 6 Tersangka Mafia Tanah ke Kejaksaan Tinggi
-
Mortir Jumbo Diledakkan di Sleman, Bagaimana Dampaknya ke Gunung Merapi?