SuaraJogja.id - Aksi tuntutan driver ojek online (ojol) yang geruduk kantor Gojek di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja ditanggapi pihak Gojek. Perusahaan tersebut tetap menerima aspirasi mitranya dan memberikan wadah untuk berdiskusi.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central West Java, Mulawarman menyebutkan untuk tarif yang dikeluarkan perusahaan sudah mengikuti kebijakan Kementerian Perhubungan.
"Terkait dengan kebijakan tarif yang digunakan, kami mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan. Jadi kami selalu menaati peraturan Pemerintah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya," ujar Mulawarman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/3/2022).
Mulawarman melanjutkan, upaya penyesuaian tarif itu sudah mempertimbangkan kondisi setiap mitra Gojek. Sejumlah inisiatif tetap dilakukan agar kualitas mitra lebih baik dalam pelayanan ke customer.
Baca Juga: Kecewa Aplikator Tetapkan Tarif Seenaknya, Ratusan Driver Ojol Geruduk Balai Kota Badung
"Fokus kami pada kesejahteraan mitra tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Sejak awal, Gojek telah memiliki beragam inisiatif yang menjadikan mitra driver kami terdepan dalam kualitas pelayanan," katanya.
Pihaknya juga tetap memperhatikan kesejahteraan mitra. Adapun sejumlah inovasi dilakukan agar pendapatan mereka bisa digunakan untuk jangka panjang.
"Tentu kesejahteraan para mitra ini jadi tanggungjawab kami. Dari awal hingga saat ini Gojek masih memiliki semangat yang sama yaitu terus melakukan inovasi demi menjaga keberlangsungan pendapatan secara jangka panjang bagi seluruh mitra driver yang terus aktif beraktivitas," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah driver ojek online menggeruduk Kantor Gojek di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogja. Massa menuntut pengembalian tarif seperti semula.
Beberapa spanduk dan juga poster dibentangkan meminta perusahaan menanggapi tuntutan mereka.
Ketua Paguyuban Gojek Driver Yogyakarta (Pagodja), Handriyanto menegaskan bahwa aksi ini dilakukan secara damai. Pihaknya meminta agar perusahaan lebih memanusiakan mitranya di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
"Tuntutan kami paling utama tarif. Tarif yang saat ini tidak manusiawi. Bayangkan jika harus menerima Rp6.400 dari sekali trip, bisa untuk apa?," ujar Handriyanto di sela aksi.
Ia menjelaskan bahwa tarif yang dibayar customer hanya sekitar Rp8 ribu untuk satu kali trip. Namun untuk saat ini driver hanya menerima sekitar Rp7.200 sekali trip.
"Nah sekarang kan diturunkan lagi jadi Rp6.400, bahkan beberapa aplikator sampai turun Rp3.000, itu kan tidak manusiawi," kata dia.
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Mobil Bekas Setara Harga Motor Baru di Bawah 25 Juta, Lengkap Spesifikasi dan Pajaknya
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
-
Mantan Bos PT Sritex Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Ini Respon Tim Kurator
-
7 Motor Bekas Murah Rp2-3 Jutaan: Irit dan Bandel, Kembalikan Kenangan Masa Lalu
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
-
Program Sekolah Rakyat Tinggal Hitungan Bulan, Muhammadiyah Desak Prabowo Fokus dan Kolaboratif
-
Warga Jogja Jangan Ketinggalan, Link Aktif Klaim Saldo DANA Kaget di Sini
-
BMW Hantam Motor di Palagan, Mahasiswa Tewas! Netizen Geruduk Kampus Pelaku?
-
Bangun Insinerator Swadaya, Warga Kricak Kidul Sulap Sampah Residu jadi Energi