Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 05 April 2022 | 20:40 WIB
Masjid Raya Kajai Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat roboh pasca gempa magnitudo 6,2. [Dok.Antara]

Setengah jam kemudian anaknya bersama cucunya tidak kelihatan dan setelah dicari-cari ternyata terhimpit reruntuhan bangunan teras rumah yang roboh.

"Saat itu kaki cucu saya kelihatan di bawah reruntuhan. Setelah dibantu warga dan petugas, anak saya sudah meninggal dunia sambil memeluk anaknya. Selain itu anak dalam kandungan juga meninggal," katanya.

Ia berharap asuransi kematian anak dan cucunya dapat segera dikeluarkan karena anaknya meninggal dunia akibat bencana alam.

Ketua Komisi IV DPRD Pasaman Barat Adriwilza menyatakan akan mempertanyakan ke pemerintah setempat atau dinas terkait persoalan asuransi itu.

Baca Juga: Bayah Banten Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 4,3, Tidak Berpotensi Tsunami

"Akan saya tanyakan kenapa lambat sekali. Korban merupakan warga Pasaman Barat dan sudah selayaknya diperhatikan dan dibantu," tegasnya.

Sementara itu Kepala BPBD Pasaman Barat Azhar tidak mengetahui terkait asuransi itu.

"Kabarnya yang mengurus asuransi itu Dinas Sosial. Mari sama-sama kita tanyakan ke Dinas Sosial," katanya singkat.

Load More