Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Rabu, 06 April 2022 | 08:55 WIB
[ILUSTRASI] Suasana tarawih di Masjid Kampus UGM pada Senin (4/4/2022) dengan penceramah Mantan Menteri Agama (Menag) periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Selama Ramadhan ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) DIY meminta para penceramah agama tidak mempertajam persoalan khilafiah (perbedaan) agar tidak memicu permusuhan sesama umat Islam, khususnya di DIY.

"Mohon tidak menyinggung masalah khilafiah, masalah perbedaan yang itu akan memancing emosi umat Islam yang mungkin berbeda," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif di Yogyakarta, Rabu (6/4/2022).

Menurut Masmin, para penceramah masih dapat memilih banyak topik lain yang dapat menumbuhkan semangat masyarakat untuk memaksimalkan amal ibadah selama Ramadhan.

"Ceramah monggo untuk bisa memberikan motivasi, semangat umat meningkatkan ibadah dan mengisi Ramadhan dengan amal-amal kebajikan," kata dia.

Baca Juga: Begini Pembagian Porsi Makan Selama Puasa Agar Gizi Seimbang Tetap Terpenuhi

Selain itu, ia juga mengingatkan para penceramah tidak memanfaatkan kesempatan berdakwah untuk menyisipkan kepentingan politik praktis.

Masmin berharap penceramah mampu memisahkan ruang ceramah keagamaan dengan ruang berpolitik.

"Ini kan nuansanya ibadah jadi jangan memanfaatkan kesempatan ibadah untuk kepentingan politik. Kami berharap bisa membedakan mana area untuk ceramah dan mana area untuk kepentingan politik. Harus kita bedakan," kata dia. [ANTARA]

Load More