SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat banjir lahar dingin cukup tinggi di sejumlah sungai di lereng Gunung Merapi. Hal itu disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi di wilayah puncak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Bambang Kuntoro mengatakan bahwa banjir lahar itu terjadi pada Selasa (5/4/2022) kemarin. Saat itu hujan di kawasan puncak Merapi sudah terjadi sejak pukul 19.30 WIB dan dilaporkan pada pukul 21.00 WIB aliran banjir sudah mulai terlihat.
"Sekitar jam 21.00 WIB malam itu, informasi arus Sungai Kuning, Gendol, dan Boyong sudah cukup tinggi, tiga sungai itu," kata Bambang saat dihubungi awak media, Rabu (6/4/2022).
Disampaikan Bambang, aliran material banjir lahar di Sungai Gendol itu sudah sampai di DAM yang ada di wilayah Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan. Namun memang kondisi itu belum terlalu mengkhawatirkan.
Baca Juga: Tiga EWS di Lereng Merapi Tidak Berfungsi, Ada yang Rusak hingga Lenyap Dicuri
Dalam artian aliran banjir lahan masih berjarak cukup jauh dari pemukiman warga terdekat. Selain itu material banjir lahar pun masih mengisi lubang-lubang hasil galian tambang sebelumnya.
"Masih mandali (aman terkendali) kok. Kita pantau terus patroli tersebut. Kalau kita lihat curah hujan di atas tinggi, kan sudah ada EWS di masing-masing titik untuk lahar dingin itu," paparnya.
"Kalau volumenya belum tahu pasti. Tapi sudah sampai itu berarti sudah cukup gede. Di DAM yang Kopeng itu belum penuh tapi dah sampai situ berarti kan aliran sudah gede, ngisi di atas dan terlewati lalu yang bawah-bawah dan masih material halus saja," paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono menyebut hingga saat ini aktivitas penambangan di Sungai Gendol masih dihentikan. Mengingat intensitas material dari Gunung Merapi yang masuk ke sana.
"Untuk saat ini karena intensitas cukup rutin masuk ke Sungai Gendol dihentikan semua aktivitas penambangan," ujar Joko.
Baca Juga: Awan Panas hingga Ratusan Kali Lava Masih Meluncur dari Puncak Merapi dalam Sepekan Terakhir
Selain itu, ada jembatan yang menghubungkan Srunen dan Kaliadem di sebelah barat yang hingga saat ini tidak beroperasi. Disebabkan oleh galian yang sudah tertutup oleh air sehingga tergenang.
"Di situ tidak ada pemeliharaan jalan jadi terputus jalan dari Srunen ke barat itu terputus hanya sepeda motor yang bisa," tuturnya.
"Secara keseluruhan masih mandali. Karena areal yang paling rawan material belum masuk ke sana. Jadi mengisi lubang-lubang galian hasil tambang," sambungnya.
Berita Terkait
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
-
Numpang Pesawat TNI AU saat Ikut ke IKN, Begini Raffi Ahmad Cs saat Sambut Jokowi di Bandara
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Bayi Dijual Rp25 Juta, Polisi Ringkus 4 Tersangka Jual Beli Anak di Kulon Progo
-
Besok Nyoblos, Sultan HB X dan Keluarga Pilih di TPS Keraton Jogja
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU