SuaraJogja.id - Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta memastikan persediaan komoditas gula pasir di Kota Yogyakarta selama puasa cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga jual yang terkontrol meskipun di pasar tradisional bisa mencapai Rp18.000 per kilogram untuk kemasan premium.
“Persediaan dalam kondisi aman meskipun sempat terbatas tetapi pabrik gula seperti Madukismo sudah bisa mendistribusikan produk di awal puasa ini,” kata Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, pemerintah sudah menetapkan harga acuan untuk komoditas gula pasir yaitu Rp13.500 per kilogram.
Namun demikian, harga dari distributor sudah cukup tinggi yaitu Rp13.400 per kg sehingga pedagang hingga ritel merasa kesulitan jika harus menjual sesuai harga acuan dari pemerintah.
Baca Juga: Hyatt Regency Yogyakarta Raih Dua Penghargaan di Indonesia Tourism Business Leader Awards 2022
“Keuntungan yang diperoleh sangat tipis. Harga tersebut berlaku untuk gula pasir non kemasan premium,” katanya.
Untuk gula pasir dengan kemasan premium, dijual dengan harga lebih mahal yaitu bisa mencapai Rp18.000 per kg terutama di pasar tradisional yang berada di perbatasan antara Kota Yogyakarta dengan kabupaten lain.
“Dan untuk saat ini tidak ada lagi pembatasan pembelian gula pasir. Konsumen bisa membeli sesuai kebutuhan,” katanya.
Sebelumnya, lanjut Riswanti, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta juga sudah melakukan operasi pasar melalui kecamatan untuk beberapa komoditas bahan pokok seperti beras dan gula pasir.
“Saat ada permintaan dari masyarakat melalui kecamatan, kami akan upayakan untuk droping beras dan gula pasir,” katanya.
Baca Juga: Penyebab Gempa Yogyakarta 4,9 SR Siang Tadi
Selama Maret, sudah dilakukan operasi pasar dengan total kuota 800 kg gula pasir dan 13.000 kilogram beras. “Di bulan puasa terutama menjelang Lebaran dimungkinkan kembali digelar operasi pasar kebutuhan pokok,” katanya.
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025
-
Tips Merawat Pakaian Berbahan Dasar Ramah Lingkungan
-
Momen Pilkada Sleman 2024, Harda Kiswaya Ingin Ikhlas Melayani, Tulus Mengabdi