SuaraJogja.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyinggung berbagai persoalan yang dihadapinya selama sembilan tahun masa jabatannya. Salah satu yang masih hangat diperbincangkan yakni proyek tambang di Desa Wadas.
Sejumlah persoalan itu disampaikan Ganjar saat mengisi ceramah tarawih di Masjid Kampus UGM pada Rabu (6/4/2022) malam.
Persoalan yang dihadapi itu mulai dari awal saat ia menjabat sebagai Gubernur, masalah pabrik semen di Rembang, proyek jalan tol, serta PLTU Batang.
"Kebetulan exercise saya cukup banyak mulai dari Gubernur baru menyelesaikan soal semen Rembang demonya sampai ke UGM, PLTU Batang, jalan tol dan terakhir yang Wadas," kata Ganjar.
Baca Juga: Spanduk Soal Wadas Terbentang di Masjid Kampus UGM Saat Ganjar Isi Ceramah Tarawih
Ganjar mengakui, polemik di Desa Wadas masih terus ramai diperbincangkan. Bahkan, ia menyebut kemarin sempat diundang untuk berdebat di UGM.
"Dan Wadas-nya ramai, kemarin mau debat di sini katanya, diundang debat lha kok galakmen, ha mbok rembugan, saya men-disclose (membuka) semua informasi," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, ditegaskan Ganjar bahwa proyek Wadas bukanlah kewenangan dari pemerintah provinsi, melainkan proyek itu langsung dijalankan oleh pemerintah pusat.
"Dan yang menarik bapak ibu, ini bukan pekerjaannya pemprov, ini pekerjaannya PUPR, yang membebaskan BPN, yang mengamankan polisi, yang mengerjakan di lapangan BBWSO, sebetulnya saya tidak terlalu punya otoritas di sini," ungkapnya.
"Tapi ketika terjadi sesuatu dan tidak ada pemimpin yang berani angkat tangan saya bertanggung jawab, maka bilang saya bertanggung jawab dan harus datang untuk berdialog dengan mereka," tegasnya.
Ganjar diketahui sempat juga datang dan berdialog langsung dengan warga Desa Wadas. Ia tidak sendiri. Pihaknya mengajak Komnas HAM untuk berdialog bersama warganya yang ditujukan sebagai jembatan antar kedua belah pihak, warga dan pemerintah.
"Pada saat itu lah kita ajak, siapa? oh Komnas HAM, Komnas HAM saya ajak, 'bro sampeyan saja yang menjembatani karena kalau mereka melihat wajah saya itu pasti ini menindas, ini tidak kompromi, ini ngawur' Padahal ketika sebuah sistem itu kita jelaskan dengan baik, ruangnya tidak ada," paparnya.
Ganjar menilai, berbagai persoalan yang muncul dari seluruh proyek pemerintah tersebut berawal dari komunikasi yang tidak terbentuk dengan memadai.
Ditambah juga banyak pihak yang selalu mencari alasan atau argumen. Sehingga jarang yang dengan suka rela mengakui kesalahannya.
"Birokrasi kemudian saya ajak, anda, kita keliru dan kita salah, kita harus tanggungjawab. Mari kita jelaskan semua, didisclose itu informasi secara terbuka," tandasnya.
Berita Terkait
-
Beda Pendidikan Hetty Andika Perkasa vs Siti Atikoh, Adab Temani Suami Kampanye Dibanding-bandingkan
-
Ucapkan Selamat ke Prabowo, Wajah Glowing Ganjar Pranowo Bikin Salfok: Cocok Jadi Influencer
-
Terungkap! Ini Penyebab Ganjar Tak Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
-
Beda Sikap Anies dan Ganjar Pranowo di Pelantikan Prabowo: Datang Langsung vs Lupa Selamati Gibran
-
Tak Hadiri Pelantikan dan Hanya Ucapkan Selamat untuk Prabowo, Ganjar 'Lupakan' Gibran?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak