Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Jum'at, 08 April 2022 | 09:53 WIB
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta. [ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj]

SuaraJogja.id - Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, 13 kali meluncurkan guguran lava pijar pada Jumat (8/4/2022). Laporan itu disamapikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.800 meter ( 1,8 km) ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-9 mm selama 29-123 detik, dan satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 17 detik.

Pada Jumat pagi, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Update Aktivitas Gunung Merapi: Mengeluarkan Guguran Lava Pijar 13 Kali Sejauh 1,8 Km

Pada Kamis (7/4) malam dari pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi juga 21 kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah barat daya. Jarak luncur guguran lava pijarnya maksimum 1,8 km.

Berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 25—31 Maret 2022, menunjukkan adanya penambahan ketinggian kubah barat daya sekitar 4 meter akibat aktivitas guguran.

Sedangkan kubah lava tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Baca Juga: Awan Panas hingga Ratusan Kali Lava Masih Meluncur dari Puncak Merapi dalam Sepekan Terakhir

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. [ANTARA]

Load More