SuaraJogja.id - Minat masyarakat di Kabupaten Sleman dalam menerima suntikan vaksin Covid-19 booster masih rendah.
Mengetahui adanya kebijakan vaksin booster sebagai syarat perjalanan mudik, Pemerintah Kabupaten Sleman targetkan capaian booster meningkat, sedikitnya 30% sampai hari raya Idulfitri.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, rendahnya animo warga di Kabupaten Sleman mengikuti program vaksin, karena sejak awal sosialisasi terkesan mendadak.
"Awalnya, boleh vaksin booster setelah interval enam bulan pasca disuntik vaksin primer. Kemudian berubah menjadi tiga bulan. Hal itu butuh waktu untuk menyampaikan ke masyarakat," terangnya, Sabtu (9/4/2022).
Cahya menyebut, pihaknya menyambut positif dengan adanya kebijakan pemerintah pusat menjadikan booster sebagai syarat perjalanan.
Ketika sudah disuntik vaksin dosis ketiga, maka tidak perlu lagi tes swab ataupun antigen. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan capaian vaksin booster.
"Target kami sampai lebaran bisa mencapai 30 persen. Saat ini, sudah 28 persen. Semoga nanti bisa tercapai. Kami tetap melaksanakan sentra vaksin yang lain untuk mendongkrak capaian dari booster, termasuk di masjid-masjid," tuturnya.
Cahya berharap, masyarakat di Kabupaten Sleman tetap menjalankan protokol kesehatan dan bisa mengikuti imunisasi menggunakan vaksin booster. Karena menurut dia, hanya dengan prokes dan booster maka kita akan terlindungi dari Covid-19.
"Mengingat, saat ini ibadah juga sudah tidak ada jarak. Masker dan booster jadi andalan menghadapi lebaran di masa cuti lebih panjang seperti sekarang. [Pengunjung] yang akan masuk ke Sleman cukup banyak," terangnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 10 April 2022: Siang Sleman Hujan Petir
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, masyarakat Sleman masih banyak yang takut untuk menerima suntikan vaksin, sembari menjalankan ibadah puasa Ramadan.
"Masih banyak yang takut. 'Saya puasa, tidak boleh vaksin'. Itu kepercayaan, tidak semudah yang dibayangkan," ujarnya.
Dengan adanya program imunisasi booster malam hari, ia meyakini akan ada warga yang berpartisipasi imunisasi.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Delapan Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Resmi Ditahan, LPSK: Ini Bagai Suntikan Booster!
-
Dukung Langkah Pemerintah, MUI Lebak Banten: Vaksinasi Booster Tidak Membatalkan Puasa
-
Selama Ramadhan, TNI-Polri di Lombok Buka Gerai Vaksin Booster Malam Hari
-
Wali Kota Tangerang: Warga yang Akan Mudik Lebaran Harus Vaksin Booster
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Kesuksesan BRI Raih Penghargaan di Ajang Global Berkat Program BRInita dan BRILiaN
-
Viral! Makan Bareng Satu Kampung Gegara Lolos PPPK di Gunungkidul, Publik Auto Heboh
-
15 Rekomendasi Tempat Wisata di Gunung Kidul untuk Liburan Akhir Pekan
-
7 Rekomendasi Tempat Jogging di Jogja untuk Olahraga Akhir Pekan
-
Polemik Relokasi SDN Nglarang usai Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Bupati Sleman Buka Suara