Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 10 April 2022 | 10:27 WIB
Ilustrasi vaksin booster Covid-19 untuk syarat mudik (Foto oleh cottonbro dari Pexels)

SuaraJogja.id - Minat masyarakat di Kabupaten Sleman dalam menerima suntikan vaksin Covid-19 booster masih rendah. 

Mengetahui adanya kebijakan vaksin booster sebagai syarat perjalanan mudik, Pemerintah Kabupaten Sleman targetkan capaian booster meningkat, sedikitnya 30% sampai hari raya Idulfitri. 

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, rendahnya animo warga di Kabupaten Sleman mengikuti program vaksin, karena sejak awal sosialisasi terkesan mendadak.

"Awalnya, boleh vaksin booster setelah interval enam bulan pasca disuntik vaksin primer. Kemudian berubah menjadi tiga bulan. Hal itu butuh waktu untuk menyampaikan ke masyarakat," terangnya, Sabtu (9/4/2022). 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 10 April 2022: Siang Sleman Hujan Petir

Cahya menyebut, pihaknya menyambut positif dengan adanya kebijakan pemerintah pusat menjadikan booster sebagai syarat perjalanan.

Ketika sudah disuntik vaksin dosis ketiga, maka tidak perlu lagi tes swab ataupun antigen. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan capaian vaksin booster. 

"Target kami sampai lebaran bisa mencapai 30 persen. Saat ini, sudah 28 persen. Semoga nanti bisa tercapai. Kami tetap melaksanakan sentra vaksin yang lain untuk mendongkrak capaian dari booster, termasuk di masjid-masjid," tuturnya. 

Cahya berharap, masyarakat di Kabupaten Sleman tetap menjalankan protokol kesehatan dan bisa mengikuti imunisasi menggunakan vaksin booster. Karena menurut dia, hanya dengan prokes dan booster maka kita akan terlindungi dari Covid-19. 

"Mengingat, saat ini ibadah juga sudah tidak ada jarak. Masker dan booster jadi andalan menghadapi lebaran di masa cuti lebih panjang seperti sekarang. [Pengunjung] yang akan masuk ke Sleman cukup banyak," terangnya. 

Baca Juga: Seto Nurdiantoro Kembali Menjadi Pelatih PSS Sleman

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, masyarakat Sleman masih banyak yang takut untuk menerima suntikan vaksin, sembari menjalankan ibadah puasa Ramadan. 

"Masih banyak yang takut. 'Saya puasa, tidak boleh vaksin'. Itu kepercayaan, tidak semudah yang dibayangkan," ujarnya. 

Dengan adanya program imunisasi booster malam hari, ia meyakini akan ada warga yang berpartisipasi imunisasi. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More