Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 13 April 2022 | 12:42 WIB
Ilustrasi Healing. (Pixabay.com/JacsonDavid)

SuaraJogja.id -  Psikolog UGM, Galang Lufityanto menyatakan bahwa masih ada pemahaman yang salah kaprah terkait dengan konsep healing yang tengah digandrungi masyarakat sekarang ini khususnya para milenial.

Tidak sedikit masyarakat yang memaknai healing sama dengan sebuah liburan atau staycation saja. Padahal lebih dalam dari itu, healing merupakan proses penyembuhan diri secara psikologis. 

"Jadi healing itu proses membuat psikologis kita jadi sehat lagi atau proses menyembuhkan, mengobati diri secara psikologis," kata Galang, Rabu (13/4/2022). 

Lebih lanjut, kata Galang, sebenarnya memang liburan bisa menjadi salah satu pilihan healing tadi. Namun dengan catatan masalah yang dihadapi seseorang itu ada keterkaitannya dengan proses healing itu sendiri.

Baca Juga: Psikolog UGM Bagi Tips Liburan di Tengah Pandemi, Tetap Seru meski Tak Keluar Rumah

Misalnya akibat padatnya pekerjaan sehingga minim waktu untuk beristirahat. Kalau memang kondisinya seperti itu, disampaikan Galang, healing dengan liburan atau staycation kemudian cara yang pas untuk mengurai kelelahan kerja atau dikenal juga dengan istilah burn out. 

Ia menyarankan sebelum melakukan healing sebaiknya seseorang sudah mencari terlebih dulu akar persoalan yang dihadapi dan menyelesaikannya. Setelah itu bisa melakukan healing sesuai dengan persoalan yang dihadapi tadi.

"Cari dulu problemnya apa baru healing. Misal karena ada masalah dengan rekan kerja atau atasan maka healing dengan liburan atau staycation jadi tidak cocok malah seperti melarikan diri," terangnya.

Galang menuturkan bahwa kegiatan refreshing tidak serta merta identik dengan liburan begitu saja. Melainkan ada berbagai kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk kaitanya dengan refreshing.

Salah satunya dengan kembali menekuni atau mengerjakan hobi yang sebelumnya belum sempat dilakukan. Bisa dengan memasak, menjahit, mendesain dan masih banyak kegiatan lainnya yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Psikolog UGM Sebut Masih Banyak PR untuk Benahi Sistem Kesehatan Mental di Indonesia

"Dengan melakukan aktivitas ringan yang bisa menghasilkan sesuatu dengan cepat bisa menjadikan kita merasa lebih bahagia karena mampu mencapai tujuan," tandasnya.

Load More