Sejumlah pekerja memasak dan menyiapkan camilan Kicak hasil produksi Warung Mbah Wono di Kampung Kauman, nomor 65 RT 35/ RW 10, Kelurahan Ngupasan, Gondomanan, Kota Jogja, Rabu (13/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Meski tak ada Pasar Sore atau Pasar Tiban yang menjual takjil untuk berbuka puasa, dirinya tetap menerima pesanan. Biasanya pembeli adalah pelanggan yang sudah biasa membeli ketika ada Pasar Tiban.
Hasil penjualan Kicak saat ini tentu menurun. Namun bagi Retno kudapan yang sudah menjadi kekhasan Kauman ini akan tetap dia lestarikan.
"Ini terus kami jual karena banyak warga luar Kota Jogja yang biasa memesan. Bahkan kami juga mengirim ke Jakarta. Dijual saat Ramadhan memang sudah khas. Maka dari itu selama masih punya tenaga, saya tetap menjual," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Beckham Putra: Jens Raven Cs, Tolong Balas Sakit Hati Kami!
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
Terkini
-
Kejari Sleman Buka Kemungkinan Penggeledahan, Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata Semakin Serius
-
Berlanjut, Kejari Sleman Sita Ponsel dan Dokumen Penting Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata
-
Kejati DIY Segera Panggil Saksi Baru Kasus Dugaan Korupsi Internet Diskominfo Sleman
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?