SuaraJogja.id - Diizinkannya mudik lebaran 2022 oleh pemerintah disambut baik oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Tidak hanya para karyawan dan pegawai negeri saja, mudik lebaran kali ini juga memberikan dampak positif ke para pedagang.
Salah satunya adalah pedagang tas di Teras Malioboro 1, Rara (42). Wanita yang tinggal di Kampung Dagen, Kemantren Gedongtengen, Kota Jogja itu mengaku mulai ada peningkatan pendapatan.
"Selama dua pekan Ramadhan ini sudah mulai merasakan peningkatan. Sebelumnya dua pekan itu hanya mengantongi Rp100-150 ribu. Saat ini sudah sampai Rp400 ribu," ujar Rara ditemui suarajogja.id, Kamis (14/4/2022).
Ia menduga, kenaikan pendapatan tas miliknya menyusul dengan diperbolehkannya mudik lebaran. Rara yang biasa menjual tas besar, mulai mendapat untung setelah nyaris 1,5 bulan tak mendapatkan laba.
Baca Juga: Cara Isi eHAC untuk Mudik
"Alhamdulilah sekarang sudah mulai terasa. Tapi mungkin ini musiman ya, karena orang mudik kan perlu tas-tas besar. Jadi memang banyak yang mencari," kata dia.
Satu tas besar dihargai sekitar Rp85-100 ribu. Tidak hanya tas besar, totebag dan tas gendong juga dijual di lapak miliknya yang berada di lantai satu itu.
Penjual tas lainnya yang ada di lantai 2, Andini mengaku belum begitu banyak mendapat untung dari hasil jualannya. Mengingat lokasi lapaknya di lantai dua.
Ia mengaku saat Ramadhan, para pengunjung yang datang ke Teras Malioboro 1 lebih sedikit. Kendati begitu dirinya tetap berjualan karena masih berharap mendapat penghasilan.
"Kalau tas cukup banyak yang mencari. Tapi mungkin karena di lantai satu sudah banyak yang berjualan pembeli jadi malas ke atas. Tapi kalau akhir pekan ada juga yang membeli," kata dia.
Baca Juga: Prediksi Banyak Cuan Datang dari Pemudik ke Solo, Gibran: Waktunya Panen, Warga Jangan Tutup Usaha
Pemberlakuan mudik lebaran 2022 di Jogja sendiri tidak menjadi persoalan besar bagi Pemkot Yogyakarta. Heroe Poerwadi, Wakil Wali Kota Yogyakarta hanya mengimbau agar warga Jogja yang bekerja di luar Jogja dan berencana pulang ke kampung halamannya memastikan diri dalam keadaan sehat.
"Kalau mudik ini kan dibolehkan termasuk juga kita sediakan sentra vaksin booster bagi warga Jogja atau luar Jogja. Namun kami harap warga perantau yang akan ke Jogja sudah dalam kondisi sehat," ujar dia.
Aturan untuk masuk ke Kota Jogja menggunakan kendaraan pribadi, nantinya diserahkan kepada Dishub. Untuk kendaraan bus, akan melalui One Gate System di Terminal Giwangan.
Berita Terkait
-
Tiket Whoosh Laris Manis, Pemudik Balik ke Jakarta Membludak di Jam-jam Ini
-
1,3 Juta Kendaraan Pemudik Balik ke Jakarta, Polri Klaim Lalin Lancar dan Angka Kecelakaan Turun
-
Ratusan Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi di Masa Arus Mudik dan Balik Lebaran
-
Pahami Cara Aman Lewati One Way Saat Arus Balik Mudik Lebaran 2025
-
Arus Balik Lebaran 2025, 18 Ribu Pemudik Tiba di Stasiun Pasar Senen
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?