Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 15 April 2022 | 21:08 WIB
[IUSTRASI] Kondisi arus mudik lebaran 2019 sudah mulai terasa di gerbang Tol Cikampek Utama, CIkampek, Jawa Barat, Rabu (29/5/2019). (Antara)

SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyiapkan lima posko jelang momen libur mudik Lebaran tahun ini. Sekitar kurang lebih 560 personel dilibatkan dalam pelayanan di posko-posko mudik tersebut.

Kepala Dishub DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menuturkan, kelima posko itu akan dikoordinasi juga dengan Dishub dari masing-masing kabupaten atau kota. Termasuk juga dengan melibatkan jajaran kepolisian.

Kelima posko itu di antaranya ada di Babarsari sebagai pokso induk, kemudian ada posko pelayanan dan keamanan di Prambanan serta di Pathuk, Gunungkidul.

"Kemudian dua posko lainnya ada di terminal di Wates dan Jombor, terminal tipe b kami. Walaupun juga nanti yang tipe a oleh Kementerian juga ada. Tipe A nanti untuk titik juga yang mudik gratis dari Kementerian Perhubungan," kata Made saat dihubungi awak media, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga: Info Mudik Lebaran 2022, 3 Titik Rawan Kecelakaan di Tangerang Banten

Disampaikan Made, dua posko yang ada di Terminal Wates dan Jombor juga difungsikan sebagai tempat ramp check atau pemeriksaan kendaraan-kendaraan angkutan umum. Selain itu juga dibantu oleh jajaran di kabupaten untuk unit pengujian kendaraan bermotor agar dapat melakukan pengecekan terkait dengan jalannya kendaraan bermotor.

Made menegaskan bahwa fokus dari posko-posko yang didirikan tersebut bukan lagi tentang penyekatan kendaraan. Melainkankan hanya akan berfokus pada kelancaran dan kenyamanan para pelaku perjalanan yang mudik.

"Fokus kami kelancaran dan kenyamanan saja. Jadi misal kalau ada pemudik yang mau ke sini nih, bagiamana caranya seperti itu, bisa di posko. Nanti yang posko-posko di terminal ini juga kami bantu untuk ramp cek. Jadi kondisi-kondisi kendaraan yang dipakai itu itu benar-benar siap (digunakan)," ujarnya.

Ia menyebut juga akan melakukan pemantauan secara lifetime melalui posko induk melalui cctv yang ada maupun dengan area traffic control system (ATCS). Guna menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat terkait dengan arus kendaraan yang ada di wilayahnya.

Persiapan untuk sistem jaringan pun terus dilakukan agar nantinya kestabilan dapat terjaga. Sebab alat-alat tersebut akan terus diaktifkan setiap saat.

Baca Juga: Biar Tidak Terjadi Kemacetan Ekstrim saat Mudik Lebaran, Menhub Bakal Simulasi Ganjil Genap di Tol

"Kemudian kami juga sedang survei karena kami juga harus memberikan jalur alternatif ke pemudik atau pengunjung yang nantinya berwisata ke DIY," ungkapnya.

Tidak hanya jalur-jalur alternatif untuk berwisata atau mudik saja yang akan dipetakan. Tetapi sejumlah daerah rawan kecelakan yang ada di DIY juga menjadi perhatian.

"Misal kenapa daerah rawan (kecelakaan) apakah karena lokasinya, atau karena jalannya atau karena apa, macam-macam. Itu nanti akan ada informasi ke masyarakat termasuk juga yang rawan kemacetan," tuturnya.

Ditambahkan Made, patroli dari petugas pun juga akan dilaksanakan. Mengingat jumlah posko yang tidak banyak tadi sehingga diperlukan pantauan langsung dengan turun ke lapangan.

"Jadi patroli khususnya di destinasi (wisata), nanti di destinasi itu juga ada cek di lapangan untuk kendaraan-kendaraan bus," ucapnya.

Terkait dengan jumlah total personel yang akan dikerahkan dalam momen libur mudik Lebaran tahun ini berkisar hingga 560an. Meliputi personel dari Dishub DIY, kabupaten hingga kota serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) serta Kementerian.

"Seluruh personel Dishub baik dengan yang kabupaten kota maupun BPTD itu sekitar 560an. Jadi nanti dari kami Dishub DIY 120an, nanti ada dari kabupaten kota sama dari BPTD dari Kementerian gitu. Koordinasi terus dengan kepolisian. Jadi tidak sendiri," pungkasnya.

Load More