SuaraJogja.id - Salah seorang pimpinan raksasa e-dagang China Alibaba Group Jia Yangqing memberikan klarifikasi atas tuduhan melarikan diri ke luar negeri saat negaranya sedang parah-parahnya dilanda wabah COVID-19 varian Omicron.
Dia mengaku tidak mengundurkan diri dari perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu karena perjalanannya dari Shanghai ke Amerika Serikat untuk menemui dokter, tulis Global Times, media terkemuka di China, Minggu.
Di akun Facebook-nya, Jia yang menjabat wakil presiden bidang teknologi Alibaba itu melakukan perjalanan dari Shanghai menuju California, pada tengah malam mengingat situasi di Shanghai.
Pada saat itu Shanghai sedang dikunci wilayah (lockdown) karena penambahan kasus lokal yang sangat signifikan, melampaui penambahan kasus di Wuhan, Provinsi Hubei, saat COVID-19 melanda pada awal 2020.
Unggahan Jia dalam bahasa Inggris di akun Facebook-nya itu tidak hanya dikritik warganet karena dianggap tidak mematuhi kebijakan protokol kesehatan di Shanghai, melainkan juga disoroti lantaran Jia memanfaatkan koneksinya agar bisa lolos terbang ke AS pada tengah malam.
Di unggahannya dia mengaku telah menemukan seorang koneksi yang bisa meloloskannya hingga bisa melewati Kota Shanghai pada pukul 04.00 waktu setempat (03.00 WIB) dengan menggunakan mobil van dan duduk di jok belakang saat melewati pos pemeriksaan polisi.
Postingan Jia di Facebook menjadikan "top trending" di media sosial China, terutama Weibo yang mirip dengan Twitter.
Dalam kesempatan lain Jia mengunggah tulisan dalam bahasa Mandarin bahwa warga China boleh membeli tiket pesawat dan menuju bandara secara normal selama kepergiannya menggunakan penerbangan internasional dilakukan setelah masa karantina tanpa ada syarat-syarat tertentu.
Menggunakan "koneksi" itu maksudnya meminta bantuan teman menghubungi taksi untuk mengantarkannya ke bandara, demikian Jia meluruskan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Positif Mingguan di China Melonjak 60 Persen
"Statemen berbahasa Inggris itu melecehkan kebijakan pencegahan COVID-19 dan membanggakan diri karena bisa memanfaatkan celah, sedangkan postingan bahasa Mandarin hanya untuk menyamarkan dan membenarkan dirinya sendiri," komentar netizen di Weibo.
Selepas menyelesaikan pendidikan sarjana dan masternya di Tsinghua University, Beijing, Jia berhasil menggondol gelar PhD dari University of California, Berkeley.
Selama menyelesaikan program PhD, dia berhasil menciptakan "source code" Caffe, metode pembelajaran oleh mesin untuk menirukan cara kerja otak manusia, yang selama ini digunakan Microsoft, Yahoo, Nvidia, Adobe, dan lain-lain.
Pada 18 Maret 2019, Alibaba mengumumkan bahwa mantan pakar kecerdasan buatan (AI) Facebook itu bergabung dengan perusahaan yang berkantor pusat di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, sebagai wakil direktur bidang teknologi yang memimpin penelitian dan pengembangan platform komputerisasi mahadata.
Berita Terkait
-
Perusahaan Jack Ma Sempat Merosot, Alibaba Kembali Beli Saham di AS Rp131 Triliun
-
Handbook Gratis dari Alibaba Tawarkan Inspirasi bagi Perempuan Indonesia Bangkit Pasca-Covid
-
Tahun 2022, Alibaba Cloud Fokus pada Pengembangkan Talenta dan Program Kemitraan Lokal
-
Sambut 2022, Alibaba Cloud Siapkan Pengembangan Talenta Digital di Indonesia
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal