SuaraJogja.id - Pihak Rusia mengatakan telah melancarkan gempuran sepanjang malam terhadap militer Ukraina beserta target-target yang berkaitan dengan militer negara itu.
Rusia mengerahkan angkatan udara, peluru kendali, artileri, dan sistem pertahanan udara untuk menggempur ratusan target di berbagai lokasi di negara tetangganya itu.
Kementerian pertahanan Rusia melalui pernyataan mengatakan rudal-rudal yang ditembakkan berhasil menghancurkan 16 fasilitas militer Ukraina dalam semalam.
Di antara target yang terkena gempuran adalah lima pos komando, satu depot bahan bakar, tiga gudang amunisi, sejumlah senjata baja, serta pasukan Ukraina.
Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina Timbulkan Ancaman terhadap Masyarakat Adat Brasil
Kemenhan Rusia mengatakan serangan yang dilakukan pihaknya berlangsung di Kharkiv, Zaporizhzhia, Donetsk, wilayah Dnipropetrovsk, serta pelabuhan Mykolayiv.
Angkatan udara Rusia sebelumnya juga membombardir 108 daerah, yang disebutnya menjadi pusat kekuatan pasukan dan persenjataan Ukraina.
Kemenhan menuding Ukraina sedang merencanakan "provokasi mengerikan", dengan mengincar para warga sipil sebagai target, yang dirancang untuk membuat buruk citra pasukan Rusia.
Secara khusus, menurut kemenhan Rusia, Ukraina sedang berkomplot untuk menembaki gereja-gereja serta katedral Ortodoks di berbagai wilayah Ukraina pada malam 23 April.
Tanggal 23 April adalah malam Paskah Ortodoks yang dirayakan oleh sebagian besar penduduk Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Ternyata Sebabkan Harga Batu Bara dan CPO Naik, Ekspor Makin Monce?
Kemenhan Rusia mengatakan pihaknya memiliki bukti untuk memperkuat pernyataannya itu, namun tidak mengungkapkan satu pun.
Belum ada tanggapan dari Ukraina atas tuduhan Rusia tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia juga mengatakan pihaknya menghancurkan 12 pesawat dan sejumlah tank milik Ukraina di beberapa wilayah negara itu.
Rusia, kata kemenhan, juga menghancurkan empat depot senjata dan peralatan di Luhansk, Vinnytsia, dan Donetsk.
Rusia, yang mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, telah menyatakan tekad untuk melanjutkan pergerakan, yang disebutnya sebagai "operasi militer khusus", sampai tujuan tercapai.
Tujuan yang selama ini didengungkan negara itu adalah melemahkan militer Ukraina serta mengenyahkan orang-orang yang dianggap Rusia sebagai sosok nasionalis berbahaya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai