SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Terbaru Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ada dua lokasi sumber guguran di kubah barat daya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan bahwa dua lokasi sumber guguran itu teramati dari survei melalui drone di sekitar area puncak.
"Foto udara dari survei drone menunjukkan dua lokasi sumber guguran di kubah barat daya yang keduanya mengarah ke Kali Bebeng," ujar Hanik dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).
Sedangkan dari pengamatan yang sama, sumber guguran di kubah lava tengah kawah berada pada bekas longsoran tanggal 9 - 10 Maret 2022 lalu.
Disampaikan Hanik, berdasarkan analisis foto dari Stasiun Kamera terakhir tidak ada perubahan volume yang signifikan dari dua kubah lava yang ada. Untuk volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubuk dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
Intensitas kegempaan Merapi juga terpantau masih cukup tinggi. Sedangkan untuk deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,2 cm per hari.
Pada pengamatan terbaru Selasa (19/4/2022), Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran. Tercatat awan panas itu terjadi pada pukul 13.32 WIB siang tadi.
"Di seismogram tercatat dengan amplitudo 37 mm dan durasi 156 detik. Jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya. Arah angin ke timur," ungkapnya.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Baca Juga: BPPTKG: Gunung Merapi Mengalami 86 kali Gempa Guguran
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Diduga Abaikan Peringatan Relawan Merapi, Truk Penambang Diterjang Banjir Lahar di Kali Gendol
-
Detik-detik Truk Penambang Diterjang Banjir Lahar di Kali Gendol, Pengemudi Diduga Abaikan Peringatan Relawan Merapi
-
Diduga Rem Blong, 1 Orang Sopir Truk Pasir Penambangan Merapi Tewas Tertimpa Muatan
-
BPPTKG: Gunung Merapi Mengalami 86 kali Gempa Guguran
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
Terkini
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Kamis 4 Desember 2025, Cek Keberangkatan dari Palur-Purwosari
-
Strategi Jitu Dapatkan Saldo DANA Kaget Rp149 Ribu: Buruan Klaim 4 Link Ini!
-
Gratiskan Makanan, Warkop di Jogja jadi Ruang Pemulihan Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir Bencana
-
BRI Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Program CSR Royal Ambarrukmo untuk Desa Wisata Sidorejo