Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 22 April 2022 | 13:09 WIB
Sebuah rumah di Plosokuning 5, Minomartani, Ngaglik, Sleman hancur akibat ledakan diduga petasan, Jumat (22/4/2022) pagi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sebuah rumah di Plosokuning V RT 22 RW 09, Minomartani, Ngaglik, Sleman luluh lantak diduga akibat ledakan petasan pada Jumat (22/4/2022) pagi. 

Kapolsek Ngaglik Kompol Anjar Istriani menyampaikan bahwa peristiwa tersebut tejadi sekitar pukul 07.45 WIB. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Kurang lebih tadi pagi sekitar 7.45 WIB ada ledakan di rumah ini. Ledakan cukup keras tapi tidak ada korban jiwa. Cuma keadaan rumah ya hancur. Dugaan sementara adanya ledakan petasan ya," kata Anjar kepada awak media, Jumat (22/4/2022).

Disampaikan Anjar, bahwa berdasarkan olah TKP yang telah dilakukan sementara oleh polisi ditemukan dua petasan. Namun pihaknya masih akan berkoordinasi lebih lanjut terkait temuan tersebut dengan Gegana untuk memastikan.

Baca Juga: Resmi Berseragam PSS Sleman, Fandi Eko Utomo: Alhamdulillah, Saya Senang Gabung Super Elja

"Sementara dari hasil pengumpulan bahan sementara ada 2 petasan yang besar. Tapi untuk nanti informasi lebih lanjut nanti. Detail jenis dan lain sebagainya nanti kami juga perlu koordinasi dengan Gegana. Di sini ada tim gegana juga. Cuma sekilas seperti itu," paparnya.

Dari keterangan yang didapat, kata Anjar, petasan itu memang sengaja dibeli dan disimpan di rumah tersebut. Dengan rencana akan dirakit terlebih dulu.

Sejauh ini polisi masih belum bisa menyampaikan siapa yang membeli bahan-bahan tersebut. Pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait identitas yang bersangkutan. 

Diketahui bahwa rumah yang rata dengan tanah itu merupakan milik Munadi yang bekerja sebagai ojek online. Namun rumah itu memang kosong saat kejadian dan yang bersangkutan juga tidak tahu bahwa di rumah tersebut tersimpan petasan.

"Sementara kita tanyakan tidak tahu (kalau ada petasan di rumah). Sekarang sudah ada sekitar 5 saksi yang diperiksa. Pemilik rumah dan warga sekitar," tandasnya.

Baca Juga: Warga Sleman Tak Perlu Khawatir, Faskes Tetap Buka Saat Cuti Bersama Idulfitri Bahkan Tambah Jam Layanan

Ketua RT 22 Iwan Triantoro yang tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan memang mendengar ledakan tersebut. Suara ledakan itu terdengar lebih dari satu kali itu dimulai sekitar pukul 07.45 WIB. 

"Saya sampai di sini (TKP) terlihat ada kepulan asap, terus timbul ledakan yang gede," kata Iwan.

Disampaikan Iwan, ledakan keras itu terdengar sebanyak tiga kali. Hal itu terlihat dari material rumah yang berserakan di sekitar lokasi. 

Suara ledakan yang dahsyat itu juga berdampak kepada bangunan di sekitarnya. Terlihat dari sejumlah kaca jendela yang pecah berserakan.

"Tiga rumah kacanya pecah, ada yang plafon sampai ambrol semua. Paling parah itu sebelah selatan sampai temboknya pada retak," tuturnya.

Iwan menjelaskan bahwa lokasi kejadian itu hanya ditempati ketika malam saja. Diketahui penghuninya sendiri merupakan seorang perempuan lanjut usia (lansia).

Dari informasi yang dia dapatkan rumah itu memang digunakan untuk menyimpan petasan. Namun ia belum bisa memastikan lebih jauh terkait hal tersebut.

"Ada yang menyampaikan 3 kilo, ada mercon renteng. Berapa meter (panjangnya) juga masih simpang siur," ucapnya.

Load More