SuaraJogja.id - Patroli gabungan oleh jajaran Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu dini hari mengamankan tujuh orang yang diduga sedang memproduksi atau merakit petasan di salah satu rumah warga wilayah Desa Palbapang, Kabupaten Bantul.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan dalam konferensi pers di Polsek Bantul, Minggu, mengatakan, tujuh orang ditangkap setelah tim patroli sahur on the road terpadu pada Minggu (24/4) sekitar pukul 02.00 WIB melakukan penggerebekan di sebuah rumah pembuatan atau perakitan petasan wilayah Desa Palbapang.
"Patroli sahur on the road ini memang inovasi kami jelang sahur, dan khusus malam Minggu dilaksanakan secara terpadu diikuti para relawan di wilayah Bantul, tim terpadu tadi melakukan penggerebekan di sebuah rumah yang diduga sebagai tempat pembuatan perakitan petasan," tuturnya seperti dikutip dari Antara.
Kapolres mengatakan, penggerebekan rumah tersebut tidak dilakukan seketika, karena sehari sebelumnya ada warga yang menginformasikan ke bhabinkamtibmas, bahwa ada rumah yang dicurigai setiap dini hari menjadi tempat nongkrong, dari situ patroli bergerak untuk melakukan tindakan.
Baca Juga: DKUKMPP Bantul Gelar Pasar Murah: Masyarakat Jangan Panic Buying Jelang Lebaran
"Memang kebijakan kami ajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, sehingga tadi kita laksanakan dan kita temukan ada tujuh orang, semua masih pelajar, kita temukan mereka sedang merakit atau membuat petasan, mereka semua punya peran masing-masing," paparnya.
Tujuh orang yang diamankan itu adalah NH warga Guwosari Bantul pelajar SMP, dan DKP warga Ringinharjo Bantul pelajar SD, dan HD warga Desa Palbapang Bantul pelajar SMP, dan ON warga Bantul Karang pelajar SD, dan ELS warga Gilangharjo Bantul pelajar SMP, dan RM warga Trirenggo pelajar SMP, RAD warga Palbapang pelajar SMP.
"Dari tujuh orang yang kita amankan berkembang terkait adanya satu anak yang berperan sebagai pembeli bahan bahan petasan melalui sistem COD secara online, jadi tugasnya khusus membeli bahan bahan di lapak online," ujarnya.
Kapolres mengatakan, selain pelaku, di TKP polisi juga mengamankan barang bukti berupa tiga bungkus racikan petasan seberat empat ons, dua bungkus bubuk belerang dua kilogram, dua bungkus potasium 1,8 kg, satu bungkus bubuk aluminium 1,5 ons, dan 473 buah selongsong berbagai ukuran petasan belum jadi, serta 17 petasan sudah jadi.
"Pengungkapan ini hasil kerjasama dengan bhabinkamtibmas, di mana masyarakat peduli terhadap lingkungan karena sebelumnya saya imbau agar peduli, dan Alhamdulillah berkat sinergitas ini dilaporkan ke bhabinkamtibmas dan melakukan penggerebekan di rumah tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Lebaran 2022, Tiket Arus Balik dari Bantul Sudah Terjual 30 Persen
Kapolres mengatakan, dari hasil pemeriksaan, para pelaku dapat merakit petasan tersebut setelah sebelumnya belajar secara otodidak dengan melihat tayangan membuat petasan di YouTube, sehingga mereka mengetahui bahan bahan dan komposisi merakit petasan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sama-sama Eksis di Medsos, Ini Beda Penghasilan YouTube Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil
-
Cara Melihat Jumlah Dislike Video YouTube
-
Menyoal Mentalitas Jangka Pendek di Balik Wisuda Sekolah ala Dedi Mulyadi
-
Jumlah Likes dan Views YouTube Jomplang, Gibran Dicemooh Publik: Hidup Penuh Kepalsuan
-
Dedi Mulyadi Kaget Lihat Asap Hitam Pekat dari Pabrik : Seperti Masa Depan Kita
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Murah Pajak Terjangkau, Harga Rp 100 Jutaan Saja!
-
4 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Memori 512 GB Terbaik April 2025
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cuma Turun Rp1.000
-
8 Produk Skincare Terbaik untuk Pria, Cocok buat Kamu yang Aktif di Luar
-
FIFA Larang Penyerang Ini Bela Timnas Indonesia, Padahal Setuju Dinaturalisasi
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF