SuaraJogja.id - Pejabat mengungkapkan, delegasi para penasihat kebijakan luar negeri untuk presiden terpilih Korea Selatan bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Selasa (26/4/2022).
Pertemuan kedua sekutu Amerika Serikat itu bertujuan untuk memperbaiki hubungan Korsel-Jepang yang telah lama tegang.
Yoon Suk-yeol, yang akan menjabat presiden Korsel mulai 10 Mei mendatang, sudah menyatakan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan Jepang yang telah terganggu oleh perselisihan akibat penjajahan Jepang pada 1910-1945 di semenanjung Korea.
Keinginan itu didorong kondisi kedua negara saat ini yang menghadapi ancaman dari Korea Utara.
Jepang juga ingin membangun hubungan dan Kishida mengatakan dalam pertemuan bahwa kerja sama strategis antara Jepang, Korsel, dan AS saat ini lebih diperlukan dari sebelumnya.
“Segera meningkatkan hubungan antara Jepang dan Korea Selatan,” kata Kishida seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Jepang.
Ketua delegasi Korsel Chung Jin-suk mengatakan kepada wartawan bahwa mereka setuju dengan Kishida untuk bekerja menuju hubungan berwawasan ke depan dan untuk kepentingan bersama mereka.
Delegasi Korsel yang beranggotakan tujuh orang tiba di Jepang pada Minggu (24/4) untuk kunjungan selama lima hari di tengah spekulasi media Korsel bahwa Kishida dapat menghadiri pelantikan Yoon.
Perdana menteri Jepang terakhir kali menghadiri pelantikan presiden Korsel pada 2008.
Baca Juga: PM Jepang: Kerja Sama dengan Korsel Saat Ini Lebih Diperlukan
Yoon sudah mengungkapkan perlunya para pemimpin kedua negara berkomunikasi dan bertemu lebih sering tetapi hukum kolonial peninggalan Jepang dan pendudukan Korea di masa perang masih dapat menggagalkan upaya tersebut.
Isu terbaru yang memantik permusuhan lama adalah keputusan pengadilan Korsel bahwa perusahaan Jepang harus memberikan kompensasi kepada warga Korsel yang dipaksa bekerja untuk Jepang selama masa pendudukannya.
Pada 2018, Mahkamah Agung Korsel meminta Mitsubishi Heavy untuk memberikan kompensasi kepada para korban tetapi perusahaan itu tidak melakukannya. Jepang beralasan bahwa masalah itu sudah diselesaikan berdasarkan perjanjian 1965.
Masalah itu menyulut kemarahan kedua belah pihak dan mengancam merusak perdagangan dan kerja sama keamanan mereka.
Yoon menyebut hubungan buruk antara kedua tetangga itu sebagai “titik lemah dari kerja sama Korsel, AS dan Jepang”. Ia dan Kishida sudah setuju untuk meningkatkan hubungan tiga arah dengan AS dalam merespons Korut.
AS sudah lama menekan sekutunya di Asia untuk bekerja sama lebih erat. Para analis mengatakan persaingan yang semakin sengit dengan China dan invasi Rusia di Ukraina membuat negara-negara Eropa kian tertarik untuk membangun hubungan dengan Asia.
Berita Terkait
-
PM Jepang: Kerja Sama dengan Korsel Saat Ini Lebih Diperlukan
-
BTS Dikonfirmasi Tidak akan Hadiri Pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol
-
BTS Tak Diundang Dalam Pelantikan Presiden Terpilih Korea Selatan, Ini Alasannya
-
Perang Rusia - Ukraina Membuat Semua Negara Pusing, Jokowi Sampai Dihubungi Kanselir Jerman dan PM Jepang
-
Jepang Kutuk Pengakuan Rusia atas Kemerdekaan Dua Wilayah Ukraina
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan
-
Gunung Merapi Muntahkan Dua Kali Awan Panas dan Ratusan Lava Sepekan Terakhir
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman