SuaraJogja.id - Peran pemerintah terhadap kondisi masyarakat difabel belum sepenuhnya memberi perhatian lebih. Masih ada ceruk yang sebenarnya menjadi hal penting bagi disabilitas, namun pemerintah belum sepenuhnya terjun dalam persoalan tersebut.
Risnawati Utami, Penggagas OHANA (Organisasi Harapan Nusantara), menyebutkan sempat bersuara lantang ketika akses bagi disabilitas di Istana Negara tidak lengkap.
"Saya mau masuk ke Istana Negara saja sampai diangkat empat paspampres. Itu terjadi sekitar 2013 silam," ujar Riswanti dalam Hamburger Podcast, berkolaborasi dengan Suarajogja.id, Selasa (26/4/2022).
Podcast yang digawangi Inayah Wahid, putri Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid; Daniel Awigra; dan Jezz itu mengupas kondisi disabilitas dari sudut pandang perwakilan Indonesia Committee on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD), Risnawati.
Baca Juga: Tri Suaka dan Zidan Dituding Hina Anak Berkebutuhan Khusus, Anji: Saya Tidak Tersinggung
Perempuan asal Gunungkidul, DI Yogyakarta ini cukup banyak berkecimpung di persoalan disabilitas, mulai dari yang terjadi di Indonesia hingga kasus-kasus yang terjadi di luar negeri.
Bagi Risnawati, pemenuhan hak-hak disabilitas saat ini sudah mendapat perhatian. Namun, hal itu masih perlu dilengkapi karena aksesbilitas yang masih kurang.
"Secara normatif memang untuk perhatiannya sudah, namun ada aspek yang kurang dimana belum semua hak difabel itu terkover. Ya saat ini pemerintah Indonesia harus melakukan aksi. Karena yang berkewajiban itu adalah Negara untuk membentuk inklusi di tengah masyarakat," terang Risna yang juga tergabung dalam anggota Komite Penyandang Disabilitas PBB ini.
Sementara Inayah Wahid menilai bahwa disabilitas bukan kelemahan seseorang, manusia memiliki keberagaman di setiap kondisi tubuh masing-masing. Dan memiliki kemampuan tubuh yang berbeda.
"Karena saya tinggal dengan orang tua dengan kemampuan yang berbeda, misal ayah saya, tidak bisa melihat. Di sisi lain ia memiliki kemampuan yang kuat dibanding orang lain. Ini kan persoalan keberagaman," katanya.
Baca Juga: Videonya Viral, Zinidin Zidan Bantah Tuduhan Hina Anak Berkebutuhan Khusus: Demi Allah
Sehingga, kata Inayah kebutuhan-kebutuhan difabel ini yang perlu dilengkapi. Maka dari itu Negara hadir dan berkewajiban menyediakan kebutuhan warganya.
Berita Terkait
-
Pertamina Hulu Energi Mewujudkan Asa dan Mimpi Sahabat Istimewa
-
Wakaf Al-Quran Braille: Upaya Dorong Pendidikan Spiritual Inklusif Bagi Komunitas Disabilitas
-
Potret Pendidikan Anak Penyandang Disabilitas di Indonesia, Menagih Hak untuk Setara
-
Kolaborasi Seni dan Fashion di Bulan Ramadhan: Hadirkan Scarf hingga Mug Karya Seniman Disabilitas
-
Gus Ipul Bantah Anggaran Komisi Disabilitas Dipangkas Jadi Rp 500 Juta: Itu Hoaks!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan