SuaraJogja.id - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggulirkan program sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan. SDGs desa adalah upaya terpadu untuk pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan tata kelola masyarakat di tingkat desa.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyampaikan, SDGs akan menjadi kebutuhan karena dengan ini bisa dipetakan secara lebih detail berbagai permasalahan serta potensi yang ada di desa. Misalnya persoalan kemiskinan dan potensi alamnya.
"Kan ada desa peduli lingkungan laut, darat, iklim. Kemudian tempat tinggal yang nyaman, damai, dan desa berkeadilan. Ini potensi yang bisa dieksplorasi sedemikian rupa," katanya, Rabu (27/4/2022).
Karena itu, SDGs sifatnya mikro untuk memetakan potensi dan persoalan yang ada. Sebab, sudah berdasarkan by name by address dan lokus.
"SDGs tentang kewilayahan dan kewargaan, kewilayahan desa sampai RT, kewargaan mulai dari kepala keluarga (KK ) sampai warga," terang dia.
Dengan demikian, katanya, semua menjadi lebih detail. SDGs akan jadi kebutuhan untuk arah pembangunan desa.
"Itulah makanya saya bilang (SDGs) sebagai kebutuhan untuk arah pembangunan di desa," ujarnya.
Saat ini yang perlu ditingkatkan ialah bagaimana membaca serta memanfaatkan data SDGs.
"Seluruh desa di Indonesia sudah ada SDGs, sekarang kalau sudah selesai bagaimana membaca dan memanfaatkannya," katanya.
Untuk di Kabupaten Bantul sendiri, pembacaan SDGS sudah benar dan pemanfaatannya sudah mulai terlihat meskipun di tahun ini belum sepenuhnya terimplementasi.
Baca Juga: 6 Fakta Bocah Pembuat Mercon di Bantul, Modal Patungan untuk Beli Bahan Baku sampai Belajar Otodidak
"Nantinya akan diterapkan dengan berbagai masalah seperti kemiskinan dan pangan," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Rahasia di Balik Kelahiran BRI, Dari Dana Kas Masjid hingga Jadi Bank Raksasa Keuangan Rakyat
-
Ancaman Longsor DIY Masih Tinggi, Perbukitan Menoreh dan Gunungkidul Paling Rawan
-
17 Tersangka Ditangkap, Polda DIY Ungkap Modus Curas yang Marak di Yogyakarta