Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Minggu, 08 Mei 2022 | 12:23 WIB
Hotel di Jogja menyalakan lampu berbentuk hati - (ist)

SuaraJogja.id - Pemerintah pusat mengizinkan mudik pada Lebaran tahun ini setelah dua tahun yang lalu dilarang. Dengan demikian, banyaknya orang yang pulang kampung jadi berkah sendiri untuk pelaku usaha perhotelan, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyampaikan bahwa okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel di Jogja selama libur Lebaran jauh melebihi target yang ditetapkan. Kondisi ini disambut baik oleh pelaku usaha hotel.

"Selama hampir seminggu ini kami akhirnya merasakan lagi kamar-kamar hotel penuh terisi setelah dua tahun sepi. Ini sangat menggembirakan, melebihi target yang ditetapkan," ujar dia pada Sabtu (7/5/2022).

Pihaknya mematok target 80 persen okupansi selama libur Lebaran. Namun justru pada praktiknya hotel-hotel berbintang di DIY terisi sekitar 90,8 persen.

Baca Juga: Sederet Laporan Peristiwa di Surabaya Selama Libur Lebaran 2022, Kecelakaan sampai Hewan Lepas

"Sedangkan untuk hotel non bintang di angka sekitar 80 persen. Kalau diakumulasikan rata-rata 85,8 persen," terangnya.

Tidak hanya hotel-hotel berbintang yang kamarnya terisi penuh, bahkan untuk hotel non bintang yang mati akibat terdampak pandemi Covid-19 kembali beroperasi. Kata dia, ada lebih dari 100 hotel yang tak beroperasi.

"Hotel-hotel itu sempat mati selama pandemi," katanya.

Dari angka tersebut, sejauh ini, lanjutnya, tersisa 25 hotel saja yang belum beroperasi. Sehingga para karyawan yang dirumahkan saat ini sudah kembali bekerja.

"Jadi ada 75 sampai 80 hotel yang beroperasi lagi setelah sempat mati, kebanyakan hotel non-bintang. Tentunya karyawannya ada yang dipekerjakan kembali," terangnya.

Baca Juga: Awas Gelombang Tinggi, Wisatawan Liburan Lebaran di Pantai Lumajang Diminta Hati-hati

Menurut dia, puncak keterisian kamar hotel menurutnya terjadi antara tanggal 3 sampai 5 Mei lalu. Sementara sejak 6 Mei tingkat okupansi mulai menurun.

"Mulai tanggal 6 kemarin keterisian kamar hotel mulai turun di angka 80 persen," ujarnya.

Pada akhir pekan ini menjelang berakhirnya libur Lebaran, dia memprediksi keterisian kamar hotel akan terus menurun meski masih di angka 40 sampai 60 persen.

Load More