Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 12 Mei 2022 | 19:35 WIB
Warga Palestina membawa jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di kota Ramallah, Tepi Barat . (FOTO: AP Photo/Majdi Mohammed) Warga Palestina membawa mayat jurnalis Al Jazeera yang terbunuh Shireen Abu Akleh di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki. (FOTO: AP Photo/Majdi Mohammed)

SuaraJogja.id - Kematian jurnalis wanita Al Jazeera, Shireen Abu Akleh menjadi sorotan dunia saat penggerebekan di Jenin, Tepi Barat yang diduduki selama serangan Israel. Wartawati Palestina-Amerika itu tewas setelah mendapat luka tembakan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa otoritas Israel harus bertanggung jawab penuh atas kematian wartawati veteran Shireen Abu Akleh.

"Kami tidak sudi melakukan investigasi gabungan dengan otoritas pendudukan Israel sebab mereka melakukan kejahatan dan karena kami tidak percaya pada mereka," kata Abbas saat upacara resmi mengenang Abu Akleh di Ramallah, dikutip dari Antara, Kamis (12/5/2022).

Dia menambahkan, bahwa Otoritas Palestina (PA) akan segera ke Mahkamah Pidana Internasional untuk mengejar para pelakunya.

Baca Juga: Pelapor PBB Tegaskan Pembunuhan Jurnalis Palestina Potensi Kejahatan Perang: Harus Diselidiki Secara Komprehensif

Sementara Israel sendiri, sedang melakukan investigasi untuk mencari siapa pembunuh perempuan kelahiran Yerusalem tersebut.

Mereka berpendapat bahwa ada seorang pria bersenjata Palestina yang kemungkinan melepaskan tembakan brutal saat penggerebekan di Jenin, Tepi Barat.

Load More