SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pertanian DIY Sugeng Purwanto menyebut pasokan hewan ternak ke wilayahnya akan mengalami penurunan. Hal itu disebabkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak di sejumlah daerah.
Kendati demikian, hingga saat ini penurunan pasokan hewan ternak itu belum dirasakan secara signifikan. Sehingga kebutuhan masyarakat juga masih dapat tercukupi.
"Sementara belum ada angka pengurangan yang drastis. Tapi dengan ada indikasi ini otomatis nanti pengadaan-pengadaan ternak terlebih dari kami sendiri yang akan ada pengadaan untuk kegiatan kami ya ini kita stop dulu," kata Sugeng saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (14/5/2022).
Langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi menyebarnya virus PMK di wilayah DIY.
Baca Juga: Cara Aman Konsumsi Daging Segar dan Jeroan Demi Cegah Penyebaran PMK, Bisa Dilakukan di Rumah
"Kita antisipasi dulu, memang tidak akan selancar kemarin pasti akan ada pengurangan (pasokan hewan ternak). Cuma sampai saat ini dampaknya belum terasakan. Hanya kehati-hatian kami," ungkapnya.
Sugeng mengungkapkan bahwa DIY memang belum mampu mencukupi kebutuhan hewan ternaknya secara mandiri. Pasokan dari daerah lain masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kalau prosentase kebutuhan hewan ternak di Jogja itu masih 50:50, masih ada dari luar. Jadi di internal DIY belum bisa mencukupi kebutuhan daging atau hewan untuk diri sendiri," tuturnya.
"Jadi plus minus angkanya 50 persen itu masih harus diterjunkan dari luar. Angka pasti setiap saat berubah, ya plus minus itu masih terima dari luar daerah," sambungnya.
Diketahui bahwa DIY juga bakal membatasi akses masuk hewan ternak ke wilayahnya dalam beberapa waktu ke depan. Walaupun memang hingga saat ini belum ada laporan terkait wabah PMK di DIY.
Baca Juga: Wabah PMK, Sebanyak 26 Ekor Sapi di Magetan Positif Terpapar Virus
Pengawasan itu akan dilakukan secara khusus pada lalu lintas ternak dari berbagai daerah di luar DIY. Pihaknya bersama tim gabungan dari lintas sektoral akan menjaga dan memperketat akses masuk hewan ternak itu.
Berita Terkait
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
Dari Mudik Gratis Hingga Diskon Tarif Tol, Ini Cara Pemerintah Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar
-
Menko PMK Pratikno Sentil Kepala Daerah: Pembangunan Jalan Jangan Sampai Bikin Banjir!
-
Mudik 2025: Pemerintah Siapkan Kejutan! Diskon Tol dan Aplikasi Mudik Gratis Jadi Andalan?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan