Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 19 Mei 2022 | 11:31 WIB
Bukti Chat Anak dan Ibu (Tiktok/ @rosinocounter)

SuaraJogja.id - Seorang warganet di Tiktok bagikan video berisi foto tangkapan layar percakapan dirinya dan sang ibu. Warganet yang merupakan seorang siswa SMA ini tengah meminta bantuan sang ibu untuk membayar uang SPP sekolahnya, tapi ternyata sang ibu keberatan untuk membayar uang SPP anaknya tersebut.

Dalam video yang diunggah oleh @rosinocounter, terlihat bahwa sosok laki-laki ini mengirimkan sebuah surat edaran dari sekolahnya pada tanggal (14/05/22). Tak berselang lama sang ibu menjawab pesan yang dikirimkan sang anak. Sang ibu ini malah memberi ucapan selamat ulang tahun kepada anak laki-lakinya.

Karena tidak mendapat tanggapan mengenai surat edaran yang dikirimkannya, laki-laki ini kemudian mengirimkan foto tangkapan layar yang berisi surat edaran tersebut. Sambil mengirimkan foto tersebut, laki-laki ini meminta sang ibu untuk membayarkan uang sekolahnya.

"Bayar mah, papah lagi ga kerja. Nek mama ga bayar ya hpku dijual papa buat bayar sekolah," pesan pengunggah video kepada sang ibu.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar SPP Anak, Kiwil Ungkap Kekecewaan ke Pemerintah

Sang ibu yang sudah tidak tinggal serumah dengannya ini kemudian bertanya mengapa sang papa dari anak ini tidak bekerja. anak tersebut kemudian menjelaskan bahwa pekerjaan papanya baru sepi.

"Lagi sepi, kan kerjanya di Indosat. Kalau sepi ya gak kerja," jelasnya.

"Itu SPP sampai Juni. Berarti kurang 2 kali 230x2= 460+55. Ah gatau pusing. Nek gak punya ya sama aja enggak ikut tes," tambahnya.

Sang ibu kemudian bertanya lagi, mengapa bukan handphone dari mantan suaminya yang dijual.

"La seng tak bawa ini hpnya papa. Kan papa punya 2, yang satu tak bawa," jawabnya.

Baca Juga: Pemprov Kepri Anggarkan Rp Rp19,5 Miliar Agar Siswa Bebas SPP

Pesan tersebut kemudian tidak mendapatkan balasan dari sang ibu.

Selang beberapa hari, laki-laki ini mengirimkan pesan beruntun kepada sang ibu. 

"Gimana mah? Nek gak gini aja, mama kasih aku uang buat bayar SPP terus habis tes hpku tak jual, tak ganti. Aku gak megang ya gapapa wes. Hpku yang dulu juga hilang. Nek gak minta ke mama, aku minta sama siapa lagi. Ini motor dua2nya juga rusak. Aku mau kemana2 juga gak bisa. Harus gimana aku nek gini," ungkapnya kepada sang ibu.

Di akhir video tersebut, terlihat sang ibu yang membalas pesan beruntun dari anaknya ini.  Perempuan ini mempertanyakan tanggung jawab sang mantan suami kepada anaknya. Tak terduga, anak laki-laki ini ternyata membela sang ayah yang selama ini hidup bersamanya.

"Papamu kok ga tanggung jawab banget. Motor rusak gak dibenerin. SPP kok sampe nunggak2 juga," ungkap sang ibu.

"Kerjaan sepi. Orang terakhir bayar SPP April, sekarang dah Mei, tesnya Juni. SPP harus sampai Juni. Mama tu yang ga tanggung jawab, katanya biaya sekolah mau dibagi dua tapi mana?" jawab anak laki-laki ini.

Video yang diunggah oleh akun Tiktok @rosinocounter ini telah ditonton sebanyak 376 ribu kali. Video ini juga mendapatkan sejumlah 22 ribu suka dan ratusan komentar dari netizen.

Banyak netizen yang mengungkapkan bahwa mereka juga pernah di posisi pria pengunggah video ini.

"pasti sakit banget ya rasanya, aku juga pernah ngerasain kok tapi kita harus tetep semangat agar kelak anak kita gak kayak kita semangat kamu," tulis seorang netizen.

"sama mbak bedanya aku ikut mamak dan papa ku nggak bertanggung jawab dan akhirnya aku sendirian membiayai semua," ungkap netizen.

"ternyata ga sendiri huhu nyesek bgt apa" harus minta ge ibu, jujur kalo udah bisa nyari uang sendiri gabakl sih minta bayar apapun kalo belum smpe dicecer blm mnta soalnya gtga, mau mnta bpa jwbnya akan sama "gapunya uang" tpi bpa gmau kerja pdhl msh lngkp woi tpi kek kosong ngrsa sendiri," ungkap netizen lain.

Banyak pula netizen yang ikut memberikan semangat pada laki-laki pengunggah video ini.

"hey, kamu hebat lo semangat terus ya big hug for you," tulis netizen.

"smgtt ya kamuu!!!!" ucap netizen.

"semangatt ya, semoga slalu dilancarkan rezekinya. aamiin," tambah netizen.

Kontributor : Dita Alvinasari

Load More