SuaraJogja.id - Mantan staf kepelatihan Timnas Indonesia U-19, Rochmat Setiawan mengomentari kinerja Shin Tae-yong usai Indonesia kalah dari Thailand dengan skor tipis 1-0 di babak semifinal SEA Games pada Kamis (19/5/2022).
Rochmat Setiawan menilai jika pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu belum paham sepenuhnya terhadap karakter para pemain Indonesia. Kritikan tersebut disampaikan langsung oleh Rochmat melalui akun Twitter pribadinya @@dribble9.
Kritikan yang disampaikan oleh Rochmat Setiawan tak lepas dari perkataan Shin Tae-yong dalam jumpa pers usai pertandingan semifinal lawan Thailand.
"Kekalahan ini memang harus membuat kami evaluasi karena kami tidak bisa mengembangkan permainan saat bertemu lawan yang lebih kuat walau hanya sedikit. Kami takut dengan itu dan tidak bisa mengembangkan permainan kami. Jika mampu bermain seperti biasa, pastinya jalannya pertandingan pasti akan lebih baik," ungkap Shin Tae-yong.
Menanggapi perkataan Shin Tae-yong, eks staf kepelatihan Timnas Indonesia U-19 Rochmat Setiawan mengatakan selama dua tahun Shin Tae-yong masih belum paham akan karakter pemain Indonesia.
"Sty udah 2 tahun di sini masih belum paham juga karakter pemainnya. Pemain kita akan bagus performanya kalo dominan penguasaan bola. Akan under perform kalo gak dominan," tulis Rochmat Setiawan di akun Twitter pribadinya.
Dia menyinggung cara bermain Indonesia yang tampil berbeda saat lawan tim kecil dan pada saat menghadapi tim kuat seperti Thailand dan Vietnam.
"Lawan tim kecil, otomatis kita bisa dominan, mainnya akan bagus sekali. Lawan thailand-vietnam sty akan selalu pilih main pasif, pemain akan under perform. Makanya lantas kalah. Karakter pemain kita beda dengan korsel atau malaysia yg bisa kuat lama tanpa bola," imbuhnya.
Rochmat mengatakan bahwa gaya bermain proaktif sebagaimana yang diterapkan dalam filanesia selalu membuat permainan Timnas Indonesia bagus.
Baca Juga: SEA Games 2021: Aiman Cahyadi Bidik Emas di Nomor Road Race
"Hal ini udah melalui riset. Makanya salah satu pondasi penting yg ada di filanesia adalah main proaktif (defense high press, attack dominan kuasai bola). Kalo diliat lagi jauh ke belakang, gaya main seperti ini yang memang bikin timnas bagus. Karena sesuai karakter pemain kita," katanya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23, Malaysia Dapat Suntikan Semangat dari Pelatih Saddil Ramdani
-
Timnas Indonesia U-23 Dijagokan Kalahkan Malaysia dalam Perebutan Medali Perunggu
-
Soroti Tanggapan Shin Tae-yong soal Wasit Laga Timnas Indonesia U-23, Media Vietnam: Tak Terduga
-
Banyak Pemain Absen, Shin Tae-yong Berambisi Antar Timnas Indonesia U-23 Sabet Perunggu SEA Games 2021
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
-
UII Pasang Badan Bela Aktivis: 'Kami Tolak Perburuan Dalang Kerusuhan, Ini Pembungkaman!
-
'Kuburan Demokrasi' Dibuat di UII: Mahasiswa Geram, Tuntut Pembebasan Paul dan Aktivis Lain