SuaraJogja.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menegaskan akan terus memaksimalkan pengamanan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal tersebut sebagai respon atas lokasi ibu kota negara baru yang dinilai rentan terhadap ancaman serangan udara.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menuturkan tidak hanya alutsista saja yang akan dilakukan penambahan. Namun dari sisi personil sendiri juga akan diajukan untuk penambahan lagi.
"Kalau alutsista ya kita kan juga mengajukan. Penambahan kekuatan personel dan juga alutsista," kata Andika ditemui awak media di UGM, Rabu (25/5/2022).
Ia tidak memungkiri dukungan yang akan didapatkan pihaknya tidak akan bisa maksimal. Namun, Andika tetap memastikan akan memaksimalkan sumber daya yang ada.
"Tapi yang jelas kan kita juga tidak mungkin mendapatkan dukungan secara ideal, yang penting apa yang kami miliki kami berusaha untuk memaksimalkan gelar kami di sana," ungkapnya.
Termasuk dengan rencana merelokasi berbagai aset yang dimiliki di sejumlah titik. Terlebih jika memang belum ada alutsista atau personil baru yang bisa datang untuk memperkuat pengamanan.
"Kalau pun yang baru belum ada kita akan shifting relokasi dari aset-aset kami di titik-titik yang ada. Intinya ya harus kita buat maksimal pengamanan ibu kota baru," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto menilai lokasi IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, rentan terhadap ancaman serangan udara dari luar.
"Secara geografis, Ibu Kota Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal. Khususnya yang bersumber dari udara," ungkap Andi saat menyampaikan orasi ilmiah, di Lemhannas, Kamis (19/5).
Oleh sebab itu, Andi meminta agar kapasitas anti-access/area-denial (A2/AD) di sekitar IKN perlu diperkuat.
Andi menambahkan pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan Timur perlu disertai perubahan paradigma pertahanan.
"Selama ini, pertahanan Indonesia cenderung berfokus pada pertahanan berbasis darat dengan mengandalkan strategi pertahanan mendalam (in-depth defense)," ungkap mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) ini.
Menurutnya, paradigma itu dinilai tidak lagi optimal karena tidak sejalan dengan posisi geografis serta topografi IKN Nusantara.
Berita Terkait
-
Mensesneg Pratikno dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Jadi Saksi Pernikahan Adik Jokowi
-
IKN Nusantara Rentan Serangan Udara, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Akui TNI Kurang Alutsista
-
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Sowan ke Gus Yahya, Ini yang Dibahas
-
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Gelar Rapat Terbatas Bahas Keamanan Sulawesi Tengah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'