SuaraJogja.id - Mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta pada pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022) hari ini.
Kabar duka wafatnya Syafii Maarif salah satunya disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar Nashir.
Haedar mendoakan almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di jannatun na'im.
Meninggal di usia 87 tahun, Buya Syafii Maarif yang memiliki nama lengkap Ahmad Syafii Maarif ini merupakan seorang ulama dan cendekiawan Indonesia yang juga rajin menulis dan kerap kali menjadi pembicara dalam sejumlah seminar.
Sebagian besar tulisannya adalah masalah-masalah Islam, dan dipublikasikan di sejumlah media cetak dan dalam bentuk buku. Berikut deretan karya-karya Buya Syafii Maarif yang fenomenal.
1. Membumikan Islam (2019)
Buku ini menyajikan pemikiran-pemikiran Buya Syafii Maarif serta argumen yang begitu kuat dan komprehensif tentang pentingnya mengembangkan keislaman di tanah air dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan.
2. Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita (2010)
Baca Juga: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Ganjar: Beliau Tokoh Panutan yang Selalu Menyejukkan
Dalam buku ini, Buya Syafii Maarif secara terbuka menelanjangi ancaman kekerasan oleh kelompok Islam tertentu di Indonesia, yang disebutnya sebagai kelompok “Preman Berjubah.” Serta masalah burning issues yang ada kaitannya dengan masalah politik identitas sejak 11 tahun terakhir dengan kemuncula gerakan-gerakan radikal atau setengah radikal yang berbaju Islam.
3. Mencari Autentisitas dalam Kegalauan (2004)
Karya ini merupakan refleksi dari Syafii Maarif yang secara serius memikirkan nasib bangsanya, berbagai kegelisahannya yang merupakan dari sisi seorang pendidik di Indonesia. Dalam buku ini, Beliau mengajak untuk kembali memikirkan bagaimana nasib pendidikan di bangsa ini.
4. Islam, Kekuatan Doktrin dan Kegamangan Umat (1997)
Menyajikan argumen Buya Syafii Maarif terhadap Islam sebagai doktrin yang mampu bergumul dengan perubahan ruang dan waktu, tapi pada saat yang sama dirasakan pula kritiknya terhadap umat pemeluk yang belum siap untuk itu. Kebelum Siapan ini bertautan rapat dengan perjalanan sejarah yang panjang yang menampilkan wajah Islam seperti yang kita kenal sekarang ini.
5. Ibn Khaldun dalam Pandangan Penulis Barat dan Timur (1996)
Berita Terkait
-
Jokowi Beberkan Kondisi Buya Syafii Maarif saat Pertemuan Terakhir
-
Ucapkan Duka Cita Atas Wafatnya Buya Syafii Maarif, Sri Sultan HB X Kehilangan Sosok Teladan
-
Zulkifli Hasan: Buya Syafii Sosok Panutan, Teladan yang Menginspirasi
-
Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Ganjar: Beliau Tokoh Panutan yang Selalu Menyejukkan
-
Kilas Balik Momen Buya Syafii Maarif, Sosok Sederhana yang Mau Makan Bareng Jemaah hingga Pakai Celana Tambalan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok