SuaraJogja.id - Turut melayat, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom menilai bahwa mendiang mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii Maarif sebagai sosok teladan yang mencerdaskan bangsa.
"Kita semua kehilangan Safii Maarif, panggilan akrab Buya Safii, yang bukan hanya seorang tokoh pluralis dan nasionalis, tetapi lebih merupakan guru dan bapak bangsa, yang banyak menyumbang gagasan untuk mencerdaskan bangsa," kata Gomar dalam pernyataan tertulisnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Gomar menuturkan, Buya Syafii Maarif sebagai sosok yang sangat dekat dengan semua kalangan dan patut menjadi pola teladan bagi semua pemimpin agama di Indonesia. Keteladanannya yang sangat sederhana dan menolak berbagai bentuk fasilitasi perlu ditiru.
"Dia (Buya Syafii Maarif) menolak tawaran pengobatan di Jakarta, baik dari Ibu Megawati maupun dari Presiden RI, karena merasa lebih sreg dirawat di rumah sendiri, di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta," ujarnya.
Gomar mengatakan untuk pemakaman pun, Syafii mewasiatkan untuk dikebumikan di pemakaman kalayak Muhammadiyah di Kulon Progo, dan tidak di pemakaman yang dikhususkan bagi Pimpinan Muhammadiyah.
"Saya melayat untuk memberikan penghormatan terakhir, sekaligus merupakan wujud kebersamaan sekaligus menyatakan turut sepenanggungan dengan keluarga Buya Maarif, bahkan umat Muslim yang cinta damai," tuturnya.
Menurut Gomar, ketokohan, pemikiran dan perjuangan Buya Syafii Maarif segaris dengan perjuangan gereja-gereja di Indonesia untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
"Saya memohon Presiden untuk mengajak seluruh masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan kepada beliau dan kiranya tak berlebihan bila saya juga mengusulkan agar kepada beliau, pada waktunya kelak, dianugerahi Pahlawan Nasional," ujar Gomar.
Cendekiawan Muslim Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat (27/5) pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Buya Syafii dirawat di rumah sakit tersebut sejak 14 Mei 2022, karena mengalami sesak napas.
Baca Juga: Potret Buya Syafii Salat di Kursi Pesawat Bikin Terenyuh, Tetap Sederhana Meski Punya Nama Besar
Sebelumnya pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping karena mengalami serangan jantung ringan.
Syafii menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005, menggantikan Amien Rais. Setelah tak lagi menjabat di PP Muhammadiyah, Syafii kemudian aktif di lembaga advokasi dan pendidikan yang didirikannya, yakni Maarif Institute.
Syafii juga dikenal sebagai penulis. Banyak pemikirannya yang mewarnai dunia Islam. Pada 2015, Syafii pernah menjadi Ketua Tim Independen yang mengatasi konflik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri.
Sejak 28 Februari 2018 hingga akhir hayatnya, Syafii menjabat sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Tak hanya itu, Syafii juga menjabat sebagai Presiden World Conference on Relegion for Peace (WCRP). [ANTARA]
Berita Terkait
-
Potret Buya Syafii Salat di Kursi Pesawat Bikin Terenyuh, Tetap Sederhana Meski Punya Nama Besar
-
Presiden Jokowi Bertakziah ke Almarhum Buya Syafii Maarif
-
Apa yang Perlu Dilakukan Saat Mendapati Seseorang Alami Henti Jantung seperti pada Kasus Buya Syafii Maarif?
-
Profil Buya Syafii Maarif: Riwayat Pendidikan dan Kiprahnya di Muhammadiyah
-
Megawati Langsung Menangis saat Dengar Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman