SuaraJogja.id - Enam ekor hewan ternak dikonfirmasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Pihak DPKH mendapat temuan itu di Pasar Hewan Siyono, di mana keenam hewan tersebut hendak dijual pedagang.
"Kami masih melakukan pengembangan temuan enam hewan ternak yang positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Berdasarkan pengakuan pedagang saat menjual sapi di Pasar Hewan Siyono, sapi yang positif PMK dibawa dari rumah bukan dibeli dari daerah lain," kata Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari di Gunungkidul, Minggu.
Ia mengatakan, saat ditemukan petugas, enam ekor sapi tersebut memiliki gejala-gejala PMK, seperti mengeluarkan air liur yang banyak, air liur yang menggantung hingga sapi mengalami luka menyerupai sariawan pada bagian mulutnya dan suhu badan enam ekor sapi panas.
"Jadi itu gejala klinis dari pengamatan mata, jadi istilahnya dugaan atau suspek," katanya.
Baca Juga: Dihantam Gelombang hingga Abrasi, Pos Pantau Krakal gunungkidul Terancam Ambles
Untuk itu, Wibawanti mengatakan pihaknya telah mengirim sampel ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates. Untuk sementara ini, enam ekor sapi tersebut dilakukan isolasi dan perawatan.
"Saat ini, sapi tersebut telah diobati. Jadi intinya bagaimana kita kalau bisa tetap tindakan pengobatan dulu," katanya.
Selain itu, DPKH akan mengintensifkan pengawasan lalu lintas ternak yang keluar dan masuk ke Gunungkidul. Hal ini mengantisipasi semakin meluasnya PMK. "Kami tidak ingin kasus PMK meluas. Kami mengimbau kepada peternak dan pedagang untuk mendukung pengendalian penyebaran PMK," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan pihaknya menutup Pasar Hewan Siyono selama 14 hari sejak Jumat (27/5) untuk mengantisipasi penyebaran PMK dan mengendalikan lalu lintas ternak di Gunungkidul.
"Untuk mengantisipasi meluasnya PMK di Gunungkidul, kami menutup sementara Pasar Hewan Siyono," katanya. [ANTARA]
Baca Juga: Peternak Diimbau Berikan Jamu Ramuan Herbal Pada Sapi dan Domba yang Terkena PMK, Ini Resepnya
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
H-2 Lebaran, Arus Mudik di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Menurun
-
WFA Jadi Kunci Sukses Urai Kepadatan Mudik Lebaran 2025? Menko PMK Ungkap Faktanya
-
Dari Mudik Gratis Hingga Diskon Tarif Tol, Ini Cara Pemerintah Pastikan Arus Lalu Lintas Lancar
-
Menko PMK Pratikno Sentil Kepala Daerah: Pembangunan Jalan Jangan Sampai Bikin Banjir!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai