Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Rahmat jiwandono
Selasa, 31 Mei 2022 | 15:47 WIB
Kasubag Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharja. (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta terus melakukan penyelidikan terkait dengan tewasnya seorang pelajar di Bumijo, Jetis, Kota Jogja pada Minggu (30/5/2022) dini hari.

Seperti diketahui, pelajar SMP berinisial ZMP (17) asal Depok, Sleman tewas setelah terlibat perseteruan dengan kelompok lain.

Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menyampaikan bahwa sejauh ini setidaknya sudah ada 14 saksi yang dimintai keterangan. Dengan demikian, jumlah saksi yang diperiksa bertambah tiga orang.

"Dari 11 saksi sekarang jadi 14 saksi. Sebagian besar adalah pihak korban ada juga dari orang tuanya," katanya, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: Kronologi 1 Pelajar Tewas di Jatinegara, Berawal Saling Ejek dan Janjian Tawuran Via Medsos

Menurut dia, salah seorang rekannya yang juga jadi korban yaitu NPS (15) sampai saat ini juga belum bisa dimintai keterangan. Sebab, dia masih syok atas kejadian yang baru saja dialaminya.

"NPS ini kan hanya mengalami lecet saja saat kejadian itu. Tapi kami juga belum bisa mendapatkan keterangan darinya karena masih syok," terangnya.

Ihwal percakapan yang saling menantang antar dua kelompok itu, pihaknya belum bisa memberikan pernyataan.

"Kalau masalah itu belum bisa dijelaskan yang pasti polisi sudah memeriksa sejumlah saksi," katanya.

Dengan menggali lebih dalam isi percakapan tersebut diharapkan menemui titik terang atas kasus ini. Alasannya karena isi chat tersebut merupakan jejak digital di media sosial.

Baca Juga: Polisi Hentikan Proses Hukum Kasus Pelajar Tewas usai Berlatih Silat, Ini Alasannya

"Dalam waktu dekat semoga bisa diungkap," ujar dia.

Isi chat itu pun belum mengarah kepada terduga pelaku. Sehingga pelakunya belum diketahui.

"Sementara belum ada (terduga pelaku). Kami terus menggali informasi dari pihak korban. Rombongan korban lebih dari dua orang dan diduga mereka terpisah," ujarnya.

Load More