Jadi Korban Pengeroyokan di Holywings Jogja, Sosok Bryan Yoga Kusuma Punya Start Up hingga Sempat Maju di Pileg 2019

SuaraJogja.id - Bryan Yoga Kusuma, korban pengeroyokan di tempat parkir Cafe Holywings Jogja, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman harus mendapat perawatan intensif di RSUD Sleman. Bryan diduga dikeroyok oleh sejumlah pelaku bahkan aparat polisi diduga ikut terlibat dalam insiden itu.

Menelisik sosok Bryan Yoga Kusuma, pria lulusan Coventry University London ini, merupakan CEO sebuah start up bernama Arkamaya Group yang bergerak dalam bidang perhotelan. Perusahaan tersebut juga berada di Yogyakarta dan dikelola oleh dirinya.

Tak hanya itu, Bryan juga pernah bertarung di Pileg 2019 lalu. Bryan diusung oleh DPC Partai Hanura Gunungkidul untuk menempati kursi DPR RI Dapil DIY.

Bryan Yoga Kusuma juga sempat menjadi komisioner di PT Heksa Solution Insurance selama enam bulan, usai lulus dari Coventry University London 2017 lalu.

Baca Juga: Bryan Yoga Kusuma Jadi Korban Pemukulan di HolyWings Sleman, Polres Dalami Dugaan Keterlibatan Anggotanya

Tercatat sebagai Junior Analyst di PT Pertamina selama satu tahun dari 2015-2016, Bryan Yoga Kusuma merupakan anak dari Komisaris Utama Bank Jatim, Suprajarto.

Dugaan pengeroyokan yang dialami Bryan membuat kecewa pihak keluarga. Pasalnya insiden itu baru diketahui oleh keluarga pada Sabtu (4/6/2022) pagi saat Bryan sudah terbaring di rumah sakit.

Pihak kepolisian juga tak memberikan kabar higga Sabtu malam. Sehingga pihak keluarga mendesak agar kasus ini segera diungkap untuk mendapat keadilan.

Kapolres Sleman, AKBP Achmad Imam Rifai mengaku akan mendalami kasus ini. Termasuk dugaan anggota polisi yang terlibat dalam pengeroyokan Bryan Yoga Kusuma.

"Terkait hal itu telah dilakukan pemeriksaan Propam Polda," tukasnya.

Baca Juga: Seorang Laki-laki Babak belur Dikeroyok Sejumlah Orang di Holywings Jogja, Kapolres Sleman Jelaskan Kronologinya

Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki menjadi korban pengeroyokan di Holywings Jogja, Kabupaten Sleman, Sabtu (4/6/2022) dini hari WIB. Awal mula insiden terjadi diduga karena adu mulut hingga terjadi penganiayaan.