SuaraJogja.id - Angkatan Laut Brazil pada Senin (6/6) mengerahkan 10 personel untuk mencari keberadaan jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar masyarakat adat, Bruno Pereira.
Phillips dan Pereira hilang saat melakukan peliputan di sebuah daerah terpencil dan tanpa hukum di hutan hujan Amazon dekat perbatasan dengan Peru.
Keduanya terakhir kali terlihat pada Minggu (5/6) dini hari.
Phillips (57 tahun) adalah wartawan lepas yang pernah menulis soal Brazil untuk surat kabar Guardian, Washington Post, New York Times, dan berbagai media lainnya.
Ia bersama Pereira dilaporkan melakukan perjalanan jurnalistik di Lembah Javari.
Pereira sendiri adalah salah satu pakar Brazil paling mumpuni menyangkut suku terisolasi.
Javari merupakan daerah tempat keberadaan sebagian besar masyarakat adat yang paling terisolasi di dunia.
Daerah itu memiliki luas seperti Irlandia dan terancam kondisinya oleh pembalak dan pemburu liar.
Selain itu, di daerah tersebut ada peningkatan pergerakan kelompok-kelompok penanam koka yang memproduksi bahan mentah untuk kokaina.
Baca Juga: Sejumlah Petinggi Amazon Mengundurkan Diri, Perusahaan Laporkan Kerugian Rp28 Triliun
Juru bicara angkatan laut Brazil, Cibelly Lopes, mengatakan tim pencari dari AL Brazil akan tiba di daerah terisolasi Atalaia do Norte sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Tim itu, kata Lopes, kemudian akan mengarah ke wilayah permukiman tepi sungai Sao Gabriel, tempat Phillips dan Pereira terakhir kali terlihat pada Minggu.
Melalui pernyataan soal hilangnya kedua sosok itu, Persatuan Masyarakat Adat Lembah Javari (UNIVAJA) mengatakan ada sejumlah ancaman yang muncul dalam beberapa hari belakangan ini.
Tidak ada kejelasan apakah ancaman tersebut ditujukan pada para anggota UNIVAJA atau pada Phillips dan Pereira.
Sementara itu menurut Survival International, sebuah lembaga nirlaba yang membela masyarakat adat, Pereira sebelumnya pernah mendapat sejumlah ancaman terkait kegiatannya selama bertahun-tahun bersama suku-suku asli.
Karena itu, kata Survival International, "tindakan perlu segera diambil untuk mengetahui keberadaan dia dan Dom."
Berita Terkait
-
Ada yang Teriak Minta Tolong, Ternyata Rois Hilang di Coban Centong Pasuruan
-
Pria Gresik yang Menikahi Kambing Ternyata Cuma Demi Konten, Publik: Hilang Akal Sehat Gegara Engagement
-
Raffi Ahmad Kerja Berlebihan hingga Suaranya Hilang, Asisten Panik: Pikiran Udah Jelek
-
Kembali Masuk Islam, Nania Yusuf Ungkap Kehilangan Teman: Asal Jangan Hilang Iman
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja
-
Polemik Bakso Babi di Bantul Tak Pasang Tanda, DMI Ngestiharjo Turun Tangan