SuaraJogja.id - Sejumlah siswa di SMP Muhammadiyah Banguntapan dilaporkan tidak bisa mengikuti ujian. Hal itu disebabkan karena diduga mereka belum melunasi uang masuk sekolah yang sudah ditetapkan.
Salah satu orang tua siswa, Risyanto (42), warga Mudalan, Banguntapan, Bantul, menuturkan, anaknya hingga kini bahkan belum berani kembali ke sekolah. Akibat masih takut mendapat perundungan dari teman-temannya.
Pasalnya ada daftar nama anak yang belum melunasi pembayaran uang sekolah itu dibagikan ke grup WhatsApp wali murid. Lalu kemudian tersebar ke siswa yang lain atau teman-teman anaknya hingga timbul perundungan atau ejekan kepada sejumlah siswa yang belum membayar tersebut.
"(Anaknya) malu sama teman-temannya, karena kemarin yang sudah masuk Fauzi (salah satu anak yang belum lunas juga) itu diledek sama temannya. Jadi anak saya juga takutnya kalau masuk juga dibegitukan," ujar Risyanto, kepada awak media, Jumat (10/6/2022).
Hingga sekarang, kata Risyanto, anaknya belum mau datang lagi ke sekolah sebab masih takut. Begitu juga dengan teman lain yang belum melunasi uang masuk sekolah itu.
"Sudah pada tahu semua (teman-temannya). Ini anaknya takut atau gimana, 'pak mbok pindah sekolah saja' seperti itu bilangnya," sambungnya.
Mengalami hal tersebut, Risyanto berinisiatif untuk mengadu ke Dinas Pendidikan setempat namun belum ada tindaklanjut. Hingga kemudian memutuskan untuk melaporkan ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY.
Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh ORI DIY pada hari ini dengan mendatangi langsung sekolah tersebut. Risyanto bersama anggota ORI DIY dipertemukan dengan pihak sekolah untuk menjelaskan persoalan tersebut.
Ia berharap dengan pertemuan ini tidak ada lagi diskriminasi kepada anak-anak lain di sekolah tersebut. Menurutnya mental siswa juga perlu diperhatikan dalam persoalan semacam ini.
Baca Juga: Belum Lunasi Uang Masuk Sekolah, Sejumlah Siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Tak Bisa Ujian
"Ya harapan saya tidak ada diskriminasi kepada anak dan jangan sampai terjadi lagi anak ngga boleh ikut ujian karena belum bayar kan juga kasihan mental anak. Mental anak ini down. Itu mental-mental anak yang perlu diperhatikan," tandasnya.
Asisten ORI Perwakilan DIY Muhammad Rifqi mengakui sudah mendapat laporan terkait hal tersebut. Tindaklanjut juga sudah dilakukan dengan mendatangi sekolah yang dimaksud.
Dari penelusuran sementara memang ada 5 anak yang tidak boleh mengikuti ujian akibat belum melunasi uang masuk sekolah.
Disampaikan Rifqi, sebenarnya setelah ada pembicaraan kemarin dengan pihak sekolah terdapat satu siswa yang kemudian ikut ujian. Ditambah lagi hari ini ada tiga siswa yang menyusul.
"Tapi yang satu kemarin ikut, hari ini nggak ikut. Jadi ada permasalahan. Jadi secara psikis ya ini memengaruhi, memengaruhi anak untuk kembali ke sekolah," ujar Rifqi.
Namun, kata Rifqi, pihaknya masih menelusuri lebih jauh sampai persoalan ini berpengaruh kepada psikis atau mental siswa.
Berita Terkait
-
Belum Lunasi Uang Masuk Sekolah, Sejumlah Siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Tak Bisa Ujian
-
3 Tips Materi Pelajaran Bertahan Lama di Ingatan, Pernah Mencobanya?
-
Katak Menembus Tempurung: 19 Kisah Inspiratif dari Balik Penjara
-
Kocak, Deretan Siswa Ini Tanda-tangani Absen Ujian dengan Simbol Ikat Kepala Akatsuki, Warganet: Naruto Merapat
-
Belajar dari Majalah Hidayah: Pentingnya Memupuk Kesabaran dalam Kehidupan Sehari-hari
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka