SuaraJogja.id - Melindungi hak-hak anak di bidang kesehatan agar terlayani dengan baik, Puskesmas Seyegan meluncurkan program Selasa Ceria. Pelayanan one stop service kepada anak-anak ini menjadi prioritas mengingat Puskesmas Seyegan juga sebagai fasyankes ramah anak.
Kepala Puskesmas Seyegan, Ratih Susila menjelaskan bahwa Program Selasa Ceria ini untuk memastikan dan memantau kesehatan anak baik pelayanan di dalam gedung puskesmas dan di luar gedung.
"Jadi one stop service yang holistik pelayanan dokter, perawat, fisioterapi dan psikologi di dalam gedung. Sementara di luar gedung fungsi puskesmas untuk memantau kesehatan anak di Kapanewon Seyegan kita lakukan juga," terang Ratih ditemui Suarajogja,id di Puskesmas Seyegan, Selasa (14/6/2022).
Adapun pemantauan tersebut diantaranya, penimbangan balita, kesehatan balita, gizi kurang dan gizi buruk. Termasuk pemantauan dan pemeriksaan kesehatan anak sekolah.
Baca Juga: Di Tengah Pelonggaran Pembatasan Kegiatan, Orang Tua Harus Perketat Protokol Kesehatan Anak
Tak hanya itu, Puskesmas Seyegan juga menyasar kepada pedagang jajanan yang ada di sekolah-sekolah. Hal itu dinilai cukup rawan bagi anak jika tidak dilakukan pangawasan.
Bukan tanpa alasan Puskesmas membuat program Selasa Ceria dan menjadikan fasyankes ini ramah anak. Sebab, berkaca pada 2015 lalu, terjadi keracunan massal yang melibatkan anak setelah mengonsumsi jajanan di sekolah.
"Ada lebih kurang 100 siswa keracunan. Nah berawal dari itu, puskesmas bekerjasama dengan lintas sektor bagaimana membuat sistem pemantauan untuk kesehatan anak di wilayah Seyegan. Sehingga kejadian itu tak kembali terulang, karena kesehatan anak juga sebagai prioritas," kata dia.
Lebih lanjut, Puskesmas Seyegan telah melengkapi setiap sarana dalam menjalankan program Selasa Ceria. Mulai dari meja pendaftaraan yang sudah dibedakan antara anak-anak atau dewasa, hingga sejumlah poli anak dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Poli umum yang sebelumnya tercampur antara anak, dewasa dan lansia, di Puskesmas Ramah Anak sudah dibedakan. Anak-anak juga diberikan suasana yang nyaman ketika berobat di Puskesmas setempat.
"Dekorasi, pelayanan dan tempat bermain anak sudah kita siapkan. Hal itu agar anak juga merasa nyaman saat datang berobat," jelas dia.
Menerapkan one stop service, anak yang dalam penanganan di ruang periksa akan didatangi dokter dari poli yang dibutuhkan ketika mengalami persoalan kesehatan.
"Misalnya anak mengalami sakit gigi, nanti dokter dari Poli Gigi akan datang ke ruang periksa. Selain itu kita juga ada ruang psikologi, ruang fisioterapi bagi anak yang terletak dalam satu deretan," terang dia.
Sementara Panewu Seyegan, Yakti Yudanto mengatakan bahwa Puskesmas Ramah Anak ini sebagai bentuk pelayanan yang memberikan rasa aman, nyaman dan menyenangkan bagi pasien yang datang.
"Salah satunya Selasa Ceria. Jadi program inovasi yang dilakukan puskesmas ini untuk memberikan pelayanan ke anak-anak lebih nyaman," katanya.
Tak hanya di dalam puskesmas saja, tenaga kesehatan juga akan jemput bola ke rumah anak untuk memantau kesehatan dan tumbuh kembang mereka.
Screening kesehatan anak di sekolah juga dilakukan. Bahkan anak yang putus sekolah juga tetap diperhatikan kesehatannya.
Posyandu remaja dan balita juga dilakukan termasuk juga screening jiwa bagi anak dan remaja di Kapanewon Seyegan.
"Kami mendukung penuh langkah Puskesmas Seyegan, termasuk juga pemantauan jajanan atau makanan anak yang dijual pedagang yang ada di sekolah. Itu selalu dipantau dan dimonitor apakah mengandung zat berbahaya bagi perkembangan anak," ujar Yakti.
Berita Terkait
-
Cak Imin Akui BPJS Kesehatan Belum Bisa Diklaim untuk Pengobatan Judol di Beberapa RS
-
Hari Guru Nasional: Momentum Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Cek Kesehatan Bagi Para Guru
-
Oppo Reno 13 Pro Lolos Sertifikasi, Peluncuran Global Makin Dekat
-
SPP Cuma Rp3.500, Murid PAUD Yuni Shara di Kota Batu Tetap Dapat Fasilitas Kesehatan Selengkap Ini
-
Bek Timnas Rizky Ridho Selalu Minum Sambil Jongkok, Ini Alasannya
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali