SuaraJogja.id - Penyakit mulut dan kuku (PMK), yang melanda berbagai daerah, termasuk Kabupaten Kulon Progo, tengah ditangani pemerintah. Pemkab Kulon Progo sendiri memastikan, penanganan tersebut tidak mengganggu kesiapan dan ketersediaan hewan kurban di wilayah ini.
Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana di Kulon Progo, Selasa, menyampaikan bahwa Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo telah mengambil langkah-langkah penanganan terkait wabah PMK yang terjadi di wilayah ini, sehingga sampai saat ini masih bisa terkendali dengan baik.
Meskipun demikian, masih diperlukan sosialisasi dan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat terkait penanganan PMK ini guna mencegah penularan serta kepanikan di tengah masyarakat.
"Kami memang masih perlu edukasi lebih luas lagi tentang PMK, agar informasi tentang PMK ini lebih proporsional, karena ada orang yang sangat-sangat takut dan panik, namun ada juga yang menganggap biasa saja, dan ini perlu juga dijelaskan bahwa PMK tidak akan menular kepada manusia justru interaksi manusianya yang bisa menularkan antarsapi," kata Tri.
Terkait pelaksanaan kurban dan pemotongan hewan dalam situasi wabah PMK, kata dia, Pemkab Kulon Progo telah menyiapkan pengendalian yang lebih ketat terhadap lalu lintas keluar masuk hewan dari luar wilayah guna mencegah hewan rentan PMK masuk.
Selain itu pada proses pemotongan nanti akan ada pendampingan dari DPP yang didukung juga dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk memantau dan mendampingi proses pemotongan dititik-titik penyembelihan hewan.
"Untuk pengendalian PMK, lalu lintas hewan antarwilayah akan dipantau lebih ketat lagi, hewan masuk Kulon Progo harus ada rekomendasi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari instansi terkait asal hewan. Pemantauan menjelang kurban juga kita siapkan untuk memantau proses penyembelihan, dan juga pendampingan dari Kedokteran Hewan UGM di titik-titik penyembelihan hewan," katanya.
Tri juga mempersilahkan masyarakat untuk melaksanakan takbir keliling namun hanya di lingkup kelurahan/desa serta mengimbau masyarakat, untuk menjaga kenyamanan keamanan dan ketentraman lingkungan selama perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H mendatang.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Aris Nugroho menyampaikan kasus wabah PMK di Kabupaten Kulon Progo masih terkendali, sampai 13 Juni tercatat 307 kasus PMK yang mayoritas kasus tersentral dalam satu kandang/peternakan, ditambah lagi dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 40 ekor.
Baca Juga: Hukum Hewan Kurban Terpapar PMK: Mulai dari Gejala Ringan-Berat
"Data terakhir posisi 307 hewan sakit dengan angka kesembuhan 40 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa PMK bisa ini disembuhkan. Kami mengimbau masyarakat untuk segera menginformasikan jika ada gejala pada hewan ternaknya untuk segera ditangani, secara umum 307 kasus itu sebarannya hanya di kandang-kandang tersentral," kata Aris.
Aris juga menyampaikan PMK tidak mempengaruhi pasokan kebutuhan hewan kurban di Kulon Progo, sebagian hewan kurban dari luar Kulon Progo yang masuk pun sudah dipantau secara ketat.
"Sampai saat ini, stok hewan ternak untuk kurban masih aman," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Hukum Hewan Kurban Terpapar PMK: Mulai dari Gejala Ringan-Berat
-
Wabah PMK Hantui Peternak Sapi di Samarinda
-
Pemkot Tangerang Larang Masuk Hewan Kurban dari Luar Daerah
-
Indonesia Luncurkan Program Vaksinasi untuk Atasi Penyakit Mulut dan Kuku Ternak
-
84 Hewan Ternak di Serang Positif PMK, Kasus Pertama Ditemukan di Baros
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu