Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 17 Juni 2022 | 14:51 WIB
Ilustrasi ibadah haji. (PIxabay/ODIEN)

SuaraJogja.id - Sebanyak lima orang calon haji (calhaj) dari Kabupaten Sleman tertunda keberangkatannya. Dua di antaranya diketahui positif Covid-19.

Kepala Kemenag Sleman Sidik Purnomo mengungkap, total ada tiga kloter calhaj Kabupaten Sleman yang berangkat ke tanah suci. Yakni SOC 18, SOC 21 dan SOC 43.

Lima orang calhaj yang tertunda keberangkatannya tersebut berasal dari kloter 18. Selain dua pasien Covid-19 tersebut, ada satu calhaj yang dokumen hasil swab miliknya terlambat keluar. Sehingga syarat keberangkatan calhaj tersebut dianggap belum lengkap.

"Yang dua lagi merupakan suami istri. Sebetulnya hanya si suami yang sakit, namun istrinya ini menunda keberangkatannya karena ingin membersamai suaminya sampai sembuh," ujarnya, kala dimintai konfirmasi, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga: PSS Sleman Tutup Peluang Persita di Piala Presiden

Bagi calhaj yang dokumen swabnya terlambat keluar, ia diberangkatkan bersama calhaj kloter 19.

Sementara itu bagi calhaj yang terkonfirmasi positif Covid-19, akan diberangkatkan ke tanah suci setelah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.

"Bila telah dinyatakan sembuh, mereka bisa berangkat bersama calhaj kloter 43 pada 2 Juli 2022 mendatang. Kondisinya akan terus dilihat perkembangannya," tuturnya.

Calhaj Diminta Tetap Makan Walau Tak Senikmat Masakan di Rumah

Sidik mengatakan, jamaah haji pada tahun ini relatif lebih nyaman, bila dihitung dari sisi perhitungan jumlah jamaah yang beribadah di tanah suci.

Baca Juga: Potret Duel Seru PSS Sleman Kalahkan Persita Tangerang di Piala Presiden 2022

Pasalnya, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, otoritas Arab Saudi membatasi jumlah jamaah yang berada di sana, sekitar 50% saja dari total kapasitas.

"Kalau sebelumnya jarak antar jamaah sekitar 80 cm per orang, saat ini bisa sekitar dua meter jarak per jamaah. Tidak begitu berjubel seperti saat ibadah haji di masa normal," ungkapnya.

Kendati demikian, Sidik meminta seluruh jamaah tetap menjaga protokol kesehatan dan menjaga asupan nutrisi.

"Disediakan tiga kali makan. Saya mohon berkenan memakan apapun yang disediakan. Karena ibadah haji butuh nutrisi," sebutnya.

Menurut dia, ibadah haji banyak mengandalkan fisik. Sedangkan padatnya aktivitas dan kondisi di tanah suci memiliki kecenderungan membuat para peserta haji kelelahan.

"Tentu akan beresiko. Kami imbau, meskipun makanannya berbeda dengan di rumah, tetap harus diisi," kata dia.

"Tingkat panas yang berbeda dengan Indonesia, peserta haji membutuhkan minum. Minum air sebanyak mungkin, air zam-zam kalau di sana, dalam rangka menjaga stamina," imbuh Sidik.

Ia juga meminta kepada jamaah yang merasa kondisi tubuhnya kurang fit, tidak segan melapor kepada ketua regu. Agar kemudian informasi itu bisa diteruskan kepada tenaga medis yang ada.

Menambahkan keterangan Sidik, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kabupaten Sleman tahun 2022 Mustadi menuturkan, secara garis besar jumlah calon jamaah haji Kabupaten Sleman yang akan berangkat 2022 ini sebanyak 555 orang.

Jamaah terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter) dengan rincian kloter 18 SOC sebanyak 354 orang, kloter 21 SOC sebanyak 170 orang, kloter 43 SOC sebanyak 31 orang.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More