SuaraJogja.id - Sebanyak lima orang calon haji (calhaj) dari Kabupaten Sleman tertunda keberangkatannya. Dua di antaranya diketahui positif Covid-19.
Kepala Kemenag Sleman Sidik Purnomo mengungkap, total ada tiga kloter calhaj Kabupaten Sleman yang berangkat ke tanah suci. Yakni SOC 18, SOC 21 dan SOC 43.
Lima orang calhaj yang tertunda keberangkatannya tersebut berasal dari kloter 18. Selain dua pasien Covid-19 tersebut, ada satu calhaj yang dokumen hasil swab miliknya terlambat keluar. Sehingga syarat keberangkatan calhaj tersebut dianggap belum lengkap.
"Yang dua lagi merupakan suami istri. Sebetulnya hanya si suami yang sakit, namun istrinya ini menunda keberangkatannya karena ingin membersamai suaminya sampai sembuh," ujarnya, kala dimintai konfirmasi, Jumat (17/6/2022).
Bagi calhaj yang dokumen swabnya terlambat keluar, ia diberangkatkan bersama calhaj kloter 19.
Sementara itu bagi calhaj yang terkonfirmasi positif Covid-19, akan diberangkatkan ke tanah suci setelah menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.
"Bila telah dinyatakan sembuh, mereka bisa berangkat bersama calhaj kloter 43 pada 2 Juli 2022 mendatang. Kondisinya akan terus dilihat perkembangannya," tuturnya.
Calhaj Diminta Tetap Makan Walau Tak Senikmat Masakan di Rumah
Sidik mengatakan, jamaah haji pada tahun ini relatif lebih nyaman, bila dihitung dari sisi perhitungan jumlah jamaah yang beribadah di tanah suci.
Baca Juga: PSS Sleman Tutup Peluang Persita di Piala Presiden
Pasalnya, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, otoritas Arab Saudi membatasi jumlah jamaah yang berada di sana, sekitar 50% saja dari total kapasitas.
"Kalau sebelumnya jarak antar jamaah sekitar 80 cm per orang, saat ini bisa sekitar dua meter jarak per jamaah. Tidak begitu berjubel seperti saat ibadah haji di masa normal," ungkapnya.
Kendati demikian, Sidik meminta seluruh jamaah tetap menjaga protokol kesehatan dan menjaga asupan nutrisi.
"Disediakan tiga kali makan. Saya mohon berkenan memakan apapun yang disediakan. Karena ibadah haji butuh nutrisi," sebutnya.
Menurut dia, ibadah haji banyak mengandalkan fisik. Sedangkan padatnya aktivitas dan kondisi di tanah suci memiliki kecenderungan membuat para peserta haji kelelahan.
"Tentu akan beresiko. Kami imbau, meskipun makanannya berbeda dengan di rumah, tetap harus diisi," kata dia.
Berita Terkait
-
Jamaah Calon Haji Indonesia Diminta Kenakan Masker Antisipasi Datangnya Badai Pasir
-
Calon Haji Asal Kabupaten Gowa Mengaku Kena Santet Saat Masuk Asrama Haji Sudiang, Kakinya Keram dan Sakit Luar Biasa
-
PSS Sleman Tutup Peluang Persita di Piala Presiden
-
Kapok! 3 Suporter Diciduk Polisi Usai Bawa Puluhan Botol Miras di Stadion Manahan
-
Potret Duel Seru PSS Sleman Kalahkan Persita Tangerang di Piala Presiden 2022
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
-
6 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Jumbo, Tahan Lama Lancar Main Game
Terkini
-
Keluarga Sebut Diplomat Arya Daru Hanya Gunakan Satu Ponsel yang Kini Masih Hilang
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman
-
Titah Sultan Turun Tangan! PSIM Resmi Berkandang di Maguwoharjo dengan Syarat Ketat