SuaraJogja.id - Ustad Das'ad Latif beberapa waktu terakhir tengah mencuri perhatian ketika dalam ceramahnya menangis mendengar nama Muhammad disandingkan dengan promo miras dari Holywings.
Dalam sejumlah video yang salah satunya diunggah ulang oleh akun Refly Harun, Ustad Das'ad Latif tampak emosional mendengar nama sosok Nabi yang diagungkan Muhammad disandingkan dengan promo miras.
Ia menyesalkan atas tindakan yang dianggapnya menodai norma-norma agama Islam tersebut.
Sambil menyeka air matanya, ustad Das'ad Latif beberapa kali menegaskan bahwa tindakan promo miras yang menyandingkan nama Muhammad di dalamnya itu sama saja merendahkan umat Islam. Sebab, nama Muhammad merupakan nama nabi yang sangat dihormati oleh umat Islam.
"Jangan salahkan kami ketika nama nabi kami manusia yang kami cintai yang kami mau mati membela beliau kau gandengkan namanya dengan khamar, kau gandengkan nama manusia yang kami muliakan dengan khamar, kami tidak benci kalian, silakan kau cari nafkah di negeri ini, kau kuasai ekonomi di negeri ini silakan kami ikhlas, tapi jangan kau hinakan nabi kami. Jangan kau rendahkan manusia yang mulia, lalu engkau menghina nabi kami," tegasnya sambil menangis.
Lebih jauh, ustad Das'ad Latif mempertanyakan dimana akal sehat si pembuat promo miras yang menyandingkan nama Muhammad tersebut.
Sebab sebagai negara yang berlandaskan pancasila dengan menjunjung sila pertama dengan kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa, maka tidak semestinya muncul tindakan yang merendahkan agama tertentu.
"Kami berbicara kau anggap kami radikal, kami membela nabi kamu kau anggap kami intoleran, peradaban apa yang kalian miliki? akal sehat apa yang kalian pakai? Atas nama demokrasi kalian membebaskan dari aturan dan norma saling menghormati. Ini negara ketuhanan yang maha esa bukan negara barbar bukan negara tak beradab. Kita punya pancasila yang sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa, hargai norma-norma agama kami, kami tidak membenci kalian, tapi kami minta mari saling menghormati salah satu di antaranya hargai perasaan kami. Kami menyebut namanya saja kami berdiri karena kami mencintai Rasulullah melebihi cinta kami kepada diri sendiri dan keluarga kami," jelasnya.
Sementara itu, semenjak tersebar luas promo miras menyandingkan nama Muhammad dan Maria, sejumlah pihak mendesak agar Holywings ditutup.
Baca Juga: Kecolongan! Holywings Ternyata Sudah Lama Langgar Administrasi, Begini Pembelaan Pemprov DKI
Belakangan, bak gayung bersambut, sejumlah gerai Holywings akhirnya ditutup. Selain di Jakarta, Holywings di Jogja juga turut disegel.
Sejumlah kepala daerah pun turut mendukung upaya untuk menutup Holywings. Salah satunya turut disuarakan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Berita Terkait
-
Sempat Ribut Soal Kasus Dugaan Pelecehan Agama, Nikita Mirzani Temui Ustaz Das'ad Latif
-
Sempat Cekcok, Nikita Mirzani Temui Ustaz Das'ad Latif di Bandara
-
Peringati Nuzulul Quran, Ganjar Ngaji ke Ustad Das'ad Latif Ingatkan ASN Jangan Mencuri
-
Survei Ustadz Das'ad Latif Diserbu Warganet: Umpama Suami Sakit Obatnya Harus Nikah Lagi, Bagaimana Sikap Ibu?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu