SuaraJogja.id - Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang, menjadi korban penembakan saat melakukan kampanye untuk pemilihan parlemen pada Jumat (8/7/2022) siang hari pukul 11.30 waktu setempat.
Tetsuya Yamaga (41) selaku penembak Shinzo Abe merupakan seorang yang pernah bertugas di pangkalan militer Jepang. Ia merupakan warga Nara, Jepang.
Menurut informasi, Shinzo Abe ditembak dari arah belakang dan mengenai sisi kiri dada dan tampaknya pada bagian lehernya juga.
Shinzo Abe menjabat dua periode sebagai perdana menteri dan menjadi perdana menteri terlama di Jepang sebelum mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan kesehatan yang buruk.
Baca Juga: Kedutaan RI Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Penembakan Shinzo Abe di Nara Jepang
Abe terkenal karena kebijakan "Abenomics" tentang pelonggaran moneter yang agresif dan pengeluaran fiskal. Dia juga mendukung pengeluaran pertahanan setelah bertahun-tahun mengalami penurunan dan memperluas kemampuan militer untuk memproyeksikan kekuatan di luar negeri.
Dalam perubahan bersejarah pada tahun 2014, pemerintah Jepang di bawah kepemimpinan Shinzo Abe menafsirkan kembali konstitusi pasifik pascaperang yang memungkinkan pasukan berperang di luar negeri untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua berakhir.
Tahun berikutnya, undang-undang mengakhiri larangan menggunakan hak pembelaan diri kolektif, atau membela negara sahabat yang diserang.
Abe, bagaimanapun, tidak mencapai tujuannya yang telah lama dipegangnya untuk merevisi konstitusi yang dirancang AS dengan menulis Pasukan Bela Diri, seperti yang dikenal militer Jepang, ke dalam Pasal 9 pasifis.
Selain itu, dia juga berperan penting dalam memenangkan Olimpiade 2020 untuk Tokyo, menghargai keinginan untuk memimpin Olimpiade, yang ditunda satu tahun hingga 2021 karena pandemi COVID-19.
Baca Juga: Penembakan Shinzo Abe Gegerkan Jepang, KBRI Ungkap Kondisi 321 WNI di Nara
Abe pertama kali menjabat pada 2006 sebagai perdana menteri termuda Jepang sejak Perang Dunia Kedua. Setelah setahun diganggu oleh skandal politik, kemarahan pemilih karena kehilangan catatan pensiun, dan kekalahan pemilihan untuk partai yang berkuasa, Abe berhenti dengan alasan kesehatan yang buruk.
Berita Terkait
-
Drama Politik Jepang: Pemilihan Perdana Menteri Diulang, Pertama Kali dalam 30 Tahun!
-
Perdana Menteri Jepang Bubarkan Parlemen
-
"Ukraina Hari Ini, Asia Timur Esok?" PM Jepang Baru Peringatkan Ancaman Perang Regional
-
Jepang Kecam Serangan Iran Terhadap Israel, Shigeru Ishiba: Kami Mengutuknya dengan Tegas!
-
Jepang Sempat Diterjang Tsunami Kecil, Prabowo Tetap Semangat Temui PM Fumio Kishida
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal