SuaraJogja.id - Festival Tanabata di Hiratsuka, Prefektur Kanagawa, Jepang, kembali digelar selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu atau 8-7 Juli 2022, setelah dua tahun absen karena pandemi COVID-19.
“Festival Tanabata sudah ada sejak 72 tahun yang lalu, artinya sudah 72 tahun digelar. Hanya saja karena pandemi, kami tidak mengadakannya selama dua tahun. Jadi, ini yang ke-70,” kata Manajer Festival Tanabata Hiratsuka Hara Tadashi saat ditemui di Hiratsuka seperti dikutip dari Antara, Sabtu.
Karena itu pula, menurut dia, sponsor yang ikut serta tidak sebanyak sebelum masa pandemi. Tahun ini Festival Tanabata Hiratsuka diikuti sebanyak 348 peserta yang terdiri dari perusahaan maupun komunitas.
Masing-masing peserta mengirimkan sejumlah perwakilannya untuk mengikuti parade di sepanjang jalan di mana festival itu digelar, yakni lokasinya di Selatan Stasiun Hiratsuka.
Baca Juga: Bali Akan Jadi Tuan Rumah Festival Air Terbesar, Pertama di Asia Tenggara
“Para peserta itu yang mengisi kazari festival. Jadi, tidak ada tema khusus, tergantung masing-masing sponsor,” katanya.
Kazari merupakan semacam hiasan atau umbul-umbul yang dipasang sepanjang jalan di mana Festival Tanabata itu diadakan.
Festival dibuka dengan pertunjukan musik tradisional, kemudian iring-iringan parade yang meliputi berbagai perusahaan, sekolah, maupun komunitas.
Para peserta parade menarikan tarian dengan gerakan yang sama diiringi musik yang bertemakan Tanabata.
“Festival ini juga bertujuan memperingati hari ulang tahun ke-90 Kota Hiratsuka,” ujar Hara.
Baca Juga: Festival Film Bucheon Resmi Dibuka, Inang Karya Fajar Nugros Ikut Bersaing
Kendati peserta tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, hal itu tidak menyurutkan minat warga baik Jepang maupun asing yang menghadiri festival tahunan tersebut.
Salah satu pengunjung Takahashi Makiko, warga Yokosuka, Kanagwa mengaku baru pertama kalinya menghadiri festival tersebut.
“Ini pertama kalinya, saya datang dari Yokosuka. Saya merasa senang sekali karena festival ini begitu indah,” katanya.
Seorang pengunjung warga negara Indonesia (WNI), Siti (21), juga merasakan hal yang sama meski harus menahan terik sinar matahari yang begitu menyengat di musim panas.
“Pertama kali melihat Festival Tanabata di Jepang. Bagus, ramai banget. Biar pun panas saya kepingin melihat festival ini, oh ternyata begini,” kata pekerja yang sudah bermukim selama dua tahun di Jepang itu.
Ia mengaku akan mendatangi lagi festival-festival lainnya yang diadakan di Jepang.
Selain menyaksikan parade, para pengunjung juga bisa membeli sehelai keras dan menuliskan harapan-harapan mereka untuk digantung di pohon bambu. Selain itu juga digelar berbagai permainan dan pertunjukan bagi anak-anak maupun keluarga.
Festival Tanbata atau yang dikenal juga dengan festival bintang (hoshi matsuri) merupakan salah satu festival terkenal di Jepang yang digelar setiap akhir pekan pertama bulan Juli, umumnya pada 7 Juli.
Festival itu juga digelar dalam rangka menyambut musim panas. Tanabata merupakan legenda berasal dari China yang mengisahkan Dewi Tenun, Orihime, yang jatuh cinta dengan seorang penggembala, Hikoboshi.
Keduanya dipisahkan oleh ayahnya Dewa Langit, Tantei, dan memberi syarat jika ingin bertemu kembali harus bekerja keras. Pada akhirnya ayahnya membolehkan mereka bertemu setahun sekali setiap 7 Juli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional