SuaraJogja.id - PT Jogjasolo Marga Makmur menargetkan jalan tol Solo-Bandara Internasional Yogyakarta yang melalui enam kecamatan/kalurahan di Kabupaten Kulon Progo, beroperasi pada akhir 2025 dan paling lambat awal 2026.
Direktur Teknik PT Jogja Solo Marga Makmur, Pristi Wahyono, Kamis (14/7/2022), mengatakan pembangunan jalan tol itu termasuk proyek strategis nasional (PSN) di mana yang bertanggung jawab adalah Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga.
"Pembebasan lahan kami rencanakan pada akhir tahun ini dan selesai pada akhir 2023. Kemudian dioperasionalkan pada akhir 2025 atau awal 2026," kata Pristi Wahyono.
Dia mengatakan di Kulon Progo sendiri ada enam kecamatan/kapanewon dan 17 desa/kalurahan yang dilalui jalan tol Solo-Yogyakarta-Bandara Internasional Yogyakarta.
Adapun wilayah yang dilalui, yakni Kapanewon Sentolo (Kalurahan Banguncipto dan Kaliagung), Kapanewon Nanggulan (Kalurahan Donomulyo), Kapanewon Pengasih (Kalurahan Pengasih, Karangsari dan Sendangsari).
Kemudian Kapanewon Wates (Kelurahan Wates), Kapanewon Temon (Kalurahan Kulur, Kaligintung, Temon Wetan, Temon Kulon, Karangwuluh, Sindutan, Kebonrejo dan Janten) serta Kapanewon Kokap (Kalurahan Hargorejo dan Hargomulyo).
Selain itu, jalan tol Solo-Bandara Internasional Yogyakarta akan dilengkapi tiga "exit tol" yang berada di Sentolo, Wates dan Bandara Internasional Yogyakarta.
"Exit tol Yang dibangun terlebih dahulu di Wates dan Bandara Internasional Yogyakarta. Sedangkan, exit tol di Sentolo karena dari kajian analisa kita trafiknya sangat kecil sehingga dibuat terakhir," kata Pristi.
Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 38,5 kilometer ini direncanakan mulai akhir tahun ini dan ditargetkan selesai akhir 2023.
Pristi mengatakan trase pembangunan jalan tol sudah selesai.
Hanya saja, pihaknya masih menunggu proses diterbitkannya izin penetapan lokasi (IPL) yang dikeluarkan oleh Gubernur DIY. Diharapkan IPL itu segera diterbitkan.
"Memang perlu proses. Setelah IPL keluar kemudian sosialisasi ke masyarakat dan pembebasan. Pembangunan jalan tol di DIY ada dua seksi, IPL yang di Sleman sudah keluar namun yang di Kulon Progo belum karena saat pengajuan kita juga ada keterlambatan," katanya seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, keuntungan dibangunnya jalan bebas hambatan ini, yakni mempersingkat waktu perjalanan masyarakat yang akan ke Bandara Internasional Yogyakarta.
Setelah beroperasi bandara, banyak keluhan masyarakat terkait kepadatan lalu lintas di jalan tersebut sehingga membutuhkan waktu perjalanan selama 2-3 jam.
"Adanya jalan bebas hambatan ini, nantinya mempersingkat waktu perjalanan yang akan ke bandara karena hanya membutuhkan waktu 30 menit," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi